Pembangunan Pusat Informasi Pemerintah Siapkan Rp11,7 Triliun


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Pusat Informasi Pariwisata (Tourism Information Center/TIC) merupakan fasilitas pendukung untuk membantu wisatawan menerima informasi seputar destinasi yang hendak mereka kunjungi. Namun hingga saat ini, pembangunan TIC di destinasi wisata masih belum berjalan maksimal.

Ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi hal tersebut. Salah satunya pemilihan lokasi yang tepat untuk pembangunan TIC itu sendiri. Seperti diketahui, selama ini TIC hanya berada di pintu gerbang utama bagi para wisatawan mancanegara maupun domestik yakni, bandara. Namun, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengklaim bahwa TIC di bandara itu hampir pasti tidak dibutuhkan.
 

"Saya hampir setiap mau pergi atau pulang dari daerah, selalu mampir ke TIC. Tapi tamu atau wisatawan yang datang ke tempat ini sepi. Padahal biaya yang dikeluarkan untuk TIC ini banyak," tegas Menpar Arief Yahya saat ditemui Okezone di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Jumat 4 Oktober 2019.

Arief Yahya di panggung

Loading...

Oleh karena itu, sejak awal masa jabatannya, Menpar Arief Yahya meminta agar seluruh TIC di bandara Indonesia diubah menjadi video tron atau LED berukuran besar. Pada LED inilah nantinya akan dimasukkan video-video seputar potensi wisata Nusantara dari berbagai daerah.

"Dengan LED ini media valuenya dapat kalau di Bandara. Tapi saya tidak memungkiri bahwa TIC itu diperlukan di destinasi wisatanya, bukan di bandara," terangnya.

Lebih lanjut, Arief menjelaskan, pemerintah sebetulnya telah menyiapkan anggaran yang dapat digunakan untuk pembangunan Pusat Informasi Pariwisata. Bila dihitung-hitung, totalnya mencapai Rp11,7 triliun yang terbagi dari dana additional senilai Rp6,5 triliun dan dana yang sudah ada (existing).

Kendati demikian, Menpar Arief Yahya berpesan, bila nantinya ada destinasi wisata yang sepakat untuk membangun TIC, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan.

Arief Yahya sama siapa
 

"Jujur saya tidak tahu arsitektur, tapi saya yakin TIC itu tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada pendukungnya seperti toko souvenir, tempat kuliner dan lain sebagainya. Dan tantangan yang terbesar adalah bagaimana membangun TIC ini supaya bisa memiliki nilai kreatif dan media yang tinggi," tegas Arief Yahya.

Saat ini pemerintah sebetulnya telah melakukan pembangunan TIC pertama di Puncak Waringin, Labuan Bajo yang dijadwalkan akan rampung pada akhir tahun 2019.

Arief Yahya di bajo
 

(Foto : @menpar.ariefyahya/Instagram)

Arief pun berharap dengan adanya pembangunan tersebut, wajah daerah-daerah wisata di Tanah Air akan berubah dan dihiasi oleh arsitektur-arsitektur bernuansa Nusantara.

"Sekarang lihat saja, arsitektur Nusantara tidak menghiasi Tanah Air kita. Kalau datang ke suatu daerah, kita tidak tahu sedang ada di kota mana. Kecuali di Bali yang desain arsitektur lokalnya sudah sangat sangat kental," pungkasnya.

(sumber:okezone.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]