Ajak Masyarakat Bijak Menyikapi Perbedaan, Tiga Pemuda di Riau Ini Dirikan Artikula.id


Loading...

PEKANBARU - Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini membuat tiga orang pemuda di Kota Pekanbaru gelisah. Pasalnya, perkembangan tersebut, selain memiliki banyak nilai-nilai positif, juga membuka keran bagi gerakan-gerakan 'truth claim' melalui berbagai tulisan provokatif dan menebar kebencian di dunia maya, terutama di media sosial, sehingga bisa mengancam keberagaman yang ada, khususnya di Indonesia.

Massifnya peperangan ideologi di media sosial itulah yang kemudian mendorong tiga pemuda ini untuk mendirikan Artikula.id. Sebuah website yang bertujuan untuk membumikan pemahaman keagamaan moderat dalam meningkatkan toleransi keberagamaan yang ada di Indonesia melalui penerbitan tulisan-tulisan yang mengkampanyekan pesan-pesan bijak dalam menyikapi perbedaan yang ada, baik secara eksplisit maupun implisit.

Tiga pemuda ini adalah Dona Kahfi MA Iballa, S.Th.I., M.Ag, dosen UIN Sultan Syarif Kasim Riau; Makmuriyanto, S.I.Kom, founder dan pimpinan umum Riaurealita.com dan Nur Afandi, web developer dan founder 8Media Tech. Masing-masing menduduki posisi Founder/Chief Executive Officer (CEO), Co-Founder/Chief Operating Officer (COO) dan Co-Founder/Chief Technology Officer (CTO).

Kahfi menjelaskan, Artikula.id menerapkan sistem User Generated Content (UGC). UGC merupakan konten yang dihasilkan atau ditulis langsung oleh penggunanya sendiri atau user. "Meski demikian, Artikula.id tetap menerapkan proses kurasi dan seleksi agar kualitas karya yang dipublikasikan tetap terjaga," tegasnya.

Loading...

Dalam proses penyeleksiannya, Artikula.id memiliki beberapa aturan penulisan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, terutama terkait isu-isu SARA. Selain konten, Artikula.id juga membatasi panjang tulisan yang akan diterbitkan. “Pembatasan tersebut dimaksudkan agar tidak memberatkan para penulis sekaligus agar ringan dibaca oleh warganet,” jelas Kahfi.

CTO Artikula.id, Fandi mengungkapkan, saat ini sistem situs Artikula.id sedang terus dikembangkan. “Kita sedang melakukan berbagai riset pengembangan untuk memanjakan pengguna. Selain konten, kita juga ingin ada sesuatu yang berbeda di website kita,” terang programmer ternama di Riau ini.

Untuk diketahui, berselang tiga bulan setelah diluncurkan pada 25 November 2017 lalu, Artikula.id telah memiliki 50-an pengguna/user aktif dari berbagai kalangan, terutama akademisi dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Artikula.id diterbitkan oleh Yayasan Artikula Indonesia dan saat ini tengah mengajukan e-ISSN kepada PDII LIPI.

Mendirikan Yayasan, Menumbuhkan Harapan

Setelah Artikula.id beroperasi selama lebih kurang dua bulan sejak pertama kali terbit pada tanggal 25 November 2017 lalu, para pemuda ini kemudian memutuskan untuk mendirikan sebuah yayasan dengan harapan agar tujuan untuk membumikan pemahaman keagamaan moderat yang awalnya hanya dilakukan dalam bentuk website juga bisa diaktualisasikan dalam berbagai bidang, khususnya bidang pendidikan.

Langkah tersebut mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari Dr. Kahirunnas Jamal, M.Ag, salah seorang tokoh ternama di Pekanbaru yang saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif Kasim. “Inovasi-inovasi dari para pemuda seperti ini sangat dibutuhkan untuk kemajuan bangsa ini,” tegasnya. “Oleh karenanya, usaha mereka tersebut bukan hanya perlu diapresiasi saja, namun juga harus didukung penuh,” lanjut Qari Nasional ini.

Yayasan yang dimaksudkan kemudian resmi bernama Yayasan Artikula Indonesia sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0001401.AH.01.04.Tahun 2018 yang dikeluarkan pada tanggal 1 Februari 2018.

Saat ini, Yayasan yang berkedudukan di Jl. HR Soebrantas KM 14.5 Villa Pesona No. J7, Kel. Tuah Madani, Kec. Tampan Pekanbaru tersebut telah memiliki beberapa unit kegiatan yang dibagi dalam dua divisi. Pertama, Divisi Media dan Dakwah. Sekarang divisi ini baru memiliki dan fokus pada satu kegiatan, yakni pengembangan situs Artikula.id. 

“Ke depannya, dalam waktu setahun, divisi ini insyaallah juga akan menjalankan beberapa unit kegiatan lainnya, seperti penerbitan buku, penerbitan jurnal ilmiah, dan pengadaan perpustakaan dan taman baca,” jelas Makmuriyanto selaku Ketua Yayasan.

Kedua, Divisi Pendidikan dan Riset. Saat ini, divisi pendidikan dan riset sedang fokus di bidang pendidikan non-formal dengan mendirikan Smartikula Course yang telah membuka beberapa kelas: (1) Kelas Bahasa Arab, (2) Kelas Bahasa Inggris, (3) Kelas Baca Kitab Kuning, (4) Kelas Jurnalistik, (5) Kelas Menulis Ilmiah, dan (6) Kelas Menulis Kreatif. 

“Kelas-kelas yang ada di Smartikula Course semuanya memiliki goal untuk memperoleh skil-skil yang dibutuhkan untuk hidup di era sekarang yang tidak cukup hanya bermodalkan ijazah. Lebih dari itu, skil-skil tersebut adalah salah satu kunci untuk menjadi seorang yang cerdas sekaligus bijak”, tegas Makmur. “Ya sesuai namanya, smartikula, smart bearti cerdas dan artikula adalah nama gerakan kita untuk membumikan sikap bijak,” jelasnya pede. (*)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]