73 Tahun Usia Pancasila, Antara Ancaman Dan Kedaulatan

Oleh : Muhammad Rudy Tanjung

Loading...

MEDIALOKAL.CO - Fakta membuktikan bahwa sejarah perjalanan Bangsa Indonesia untuk keluar dari belenggu imperialisme dengan terus melakukan upaya perlawanan demi perlawanan terus berlangsung. Mulai dari perlawanan sporadis, gerilia, perundingan, sampai berbagai macam bentuk perlawanan telah dilakukan agar cita-cita mulia itu (Kemerdekaan) dapat terwujud seutuhnya.


Pasca berlsngsungnya sumpah pemuda 28 Oktober 1928 yang memuat tiga point penting tentang persatuan kebangsaan Indonesia, maka berbagai uapaya dilakukan oleh para element bangsa diantaranya kaum agamawan, cendikiawan, pemangku adat, dan element lainya untuk meletakan dasarnya Indonesia Merdeka. 


Gelindingan bola gerakan atas dasar spirit memerdekakan Bangsa dan Negara Indonesia ini terus beegejolak dalam setiap diri masyarakat Indonesia. Sebelum Jepang menyerah kepada sekutu tanpa syarat, dihadapan Sokoritzu Zambi Tyiosakaai hadir para pemikir yang mengemukakan gagasan tentang dasarnya Indonesia merdeka.


Dianatara para founding father's, tepat pada tanggal 1 Juni 1945 tiba giliran Ir. Soekarno mengemukakan gagasan yang digali oleh beliau dari bumi Indonesia, gagasan itu yang kemudian diberi nama oleh beliau dengan sebutan "PANCASILA". Sehingga tepat pada tanggal itu pula hari bersejarah ini dijadikan hari lahirnya sifat dasar, ideology, dan teknology Bangsa yang mampu menyatukan lintasan keberagaman nusantara ini sebagai hari lahir PANCASILA. 

Loading...


Sebagai Bangsa yang besar kita wajib mensyukuri dan bangga dengan Ideology yang dimana banyaknya suku, banyaknya agama, banyaknya aliran, beragam adat istiadat terus hidup subur berdampingan dengan rukun dan damai dirumah besar yang bernama Indonesia. Telah 73 (Tujuh Puluh Tiga) tahun berlalu kedaulatan Bangsa dan Negara ini termanifestasi, seiring itu pula Bangsa Indonesia yang merupakan potensi besar ini telah mempercayai Negara dengan menitipkan segala bentuk yang terkandung di bumi nusantara ini untuk dieksplorasi dan dijaga dari segala bentuk ancaman yang dapat membahayakan persatuan kebangsaan.


Kita patut pmenyadari bahwa dinamika perjalanan kedaulatan ini terus menerus mendapatkan ancaman baik yang datangnya dari luar maupun dari dalam. Mulai dari ancaman kedaulatan politik, ekonomi, kebudayaan, sampai pada ancaman sporadis, sektarian, dan ancaman lain yang dapat memecah belah persatuan nasional. 


Negara sebagai satu-satunya alat yang dimiliki Bangsa Indonesia harus terus membuat pagar betis dalam melawan segala bentuk penjajahan oleh arus globalisasi, libralisasi, dan hegemoni kapitalis barat. Kedaulatan politik berbangsa terus mendapatkan ancaman dari dalam dengan adanya pertikaian antar suku dan golongan sebagai akibat dari tidak terbendungnya embrio sektarian yang tumbuh subur di Indonesia. 


Kedudukan ekonomi Indonesia terus digrogoti oleh kepentingan asing dengan dalih investasi korporasi industri tanpa adanya upaya upaya untuk menasionalisasi karena komponen bangsa ini disibukan dengan pertikaian. Disisi lain kenaekaragaman budya yang terkandung dibumi Indonesia terus terancam kedudukanya dengan kecanggihan teknology, sehingga kecanggihan teknology menjadi corong terdepan dalam memfasilitasi masuknya budaya asing tanpa melalui filter signifikan dari lembaga tertentu yang mempunyai wewenang.

Saudaraku sebangsa dan setanah air, melalui tulisan ini saya mengajak kepada kita semua untuk bersma sama menjaga nilai-nilai luhur yang sudah turun temurun diwariskan kepada kita sebagai anak Bangsa. Menjadi kewajiban bagi kita semua untuk menjaga dan memeliharanya dengan baik agar cita-cita para pendiri Bangsa (founding father's) dapat terwujud seutuhnya. Come back to "PANCASILA". 


Sudah waktunya kita meninsyafi bahwa PANCASILA adalah final sebagai system berbangsa dan bernegara di Indonesia. Melalui tulisan ini juga saya mengajak kepada segenap anak bangsa untuk terus menjadi prisai PANCASILA agar segala bentuk ancaman yang dapat mengancam perdmaian dan kerukunan dalam keberagaman ini dapat kita bendung bersama. Saya meyakini bahwa Tuhan telah menakdirkan Bangsa Indonesia dengan kebergaman, dan percayalah bahwa dalam keberagaman itu tidak ada satu ideology pun yang dapat dijadikan dasar bagi Indonesia, kecuali Pancasila. "PANCASILA BERDAULAT, BANGSA SELAMAT".

 

 


Penulis : Muhammad Rudy Tanjung
Tulisan ini Merupakan Tanggung Jawab Penulis Sepenuhnya






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]