5 Permainan Ini Bantu Anak Cerdas Matematika

Asah kemampuan anak dalam pelajaran matematika dengan berbagai permainan yang ringan dan menyenangkan.

Loading...

MEDIALOKAL.CO - Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang kerap dianggap “seram” oleh anak- anak usia sekolah. Pasalnya, tidak semua anak mahir dalam berhitung.

Cap “sulit dan seram” yang melekat ini menjadikan sebagian anak cenderung menghindari atau bahkan jadi malas ketika diajak belajar matematika. Sebagai orang tua, sudah seharusnya Anda menyikapinya dengan bijak. Putar otak agar anak menyenangi sekaligus menguasai pelajaran yang penuh angka-angka ini.

Tidak perlu cara-cara rumit. Ternyata, permainan anak sederhana dapat dipraktekkan bersama dan cukup efektif untuk meningkatkan kecerdasan anak dalam matematika. Berikut ini adalah di antaranya:

Tebak angka

Loading...

Tebak angka merupakan salah satu permainan yang mudah dipraktikkan dan efektif dalam membantu anak belajar berhitung. Pikirkan satu angka, lalu minta sang anak menebak angka melalui beberapa pertanyaan permulaan.

Anak dapat mengajukan pertanyaan seperti “Apakah angka ini lebih besar dari 6? Lebih kecil dari 9?” atau pertanyaan lain misalnya “Bisakah angka ini dibagi 2?”

Besarnya angka yang ditebak bisa disesuaikan dengan kemampuan dan usia sang anak. Pertanyaan-pertanyaan ini akan mengasah kemampuan berpikir, analisa dan tentunya memperdalam kecerdasannya dalam matematika.

Bagi-bagi kue ulang tahun

Untuk anak yang lebih kecil, kemampuan matematikanya dapat diasah dengan bermain bagi-bagi kue. Berpura-puralah mengadakan suatu pesta. Boneka dan mainan favoritnya diibaratkan sebagai tamu undangan yang datang.

Ambil beberapa sendok yang disusun seperti kipas. Sendok ini dianggap sebagai kue ulang tahun yang nanti dibagikan ke tamu undangan. Minta sang anak membagikan sendok dengan instruksi yang berbeda-beda. Anda bisa mengatakan misalnya, “Untuk boneka kuda, berikan 2 potong kue dan untuk robot berikan 3 kue, ya.”

Bermain pasar-pasaran

Anak mana yang tidak suka bermain peran? Pada dasarnya, semua anak suka bergaya layaknya orang dewasa, seperti melakukan transaksi jual beli di pasar. Orang tua dapat berperan menjadi penjual, lalu anak menjadi pembelinya. Anak dapat berlatih menghitung dengan harga jual dan uang kembaliannya.

Bermain monopoli

Anda punya monopoli yang sudah lama tersimpan di gudang? Ini saatnya mengeluarkannya kembali dan bermain bersama anak. Dengan bermain monopoli, anak akan berlatih kemampuan menghitung dengan langkah- langkah sesuai dengan jumlah dadu yang keluar.

Tidak hanya itu, kemampuan analisanya juga diasah dengan memikirkan strategi agar ia dapat memiliki properti yang tersedia, tanpa kehabisan uang yang ia punya.

Membedakan kartu dengan titik-titik lebih banyak

Permainan yang satu ini mungkin membutuhkan persiapan yang lebih, namun hasilnya tidak perlu diragukan lagi. Ambil beberapa kertas, potong-potong sebesar kartu.

Gambar beberapa titik yang cukup besar di dalam masing-masing kartu dengan warna yang berbeda-beda. Gambar 6 titik warna kuning dalam satu kartu, lalu 7 titik warna biru di kartu lainnya, begitu seterusnya. Gunakan warna yang berbeda untuk setiap kartu.

Sodorkan anak 2 kartu dengan jumlah bilangan yang berbeda, lalu minta sang anak menunjuk kartu mana yang memiliki titik lebih banyak. Mulailah dengan dua kartu yang jumlah titiknya berbeda cukup jauh, misalnya 6 dan 17. Lalu bertahap, sodorkan kartu yang angkanya berbeda tipis, misalnya 8 dan 9.

Permainan ini digunakan dalam sebuah penelitian untuk mengevaluasi kemampuan matematika anak. Hasilnya, anak yang diajak bermain mampu menjawab pertanyaan matematika dengan jawaban yang benar hingga 80%.

Melatih kemampuan matematika anak ternyata bisa jadi menyenangkan bukan? Dengan berbagai permainan anak di atas, tanpa sadar  anak Anda telah mengasah otak dengan hati riang. Metode ini juga cukup efektif untuk merekatkan keakraban antara anak dan orang tua. (klikdokter.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]