Siswi SD Anak Pemulung Diperkosa Dua Pria Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan di Pekanbaru

Foto : Ilustrasi

Loading...

PEKANBARU - Bocah SD kelas VI di Pekanbaru diperkosa dua pria dewasa berkali-kali. Akibatnya, korban kini mengandung usia 7 bulan.

"Sudah kami laporkan ke Polresta Pekanbaru. Dua orang yang sering membawa anak saya. Mereka bekerja di kampus salah satu universitas,” kata ibu kandung korban dalam perbincangan dengan wartawan, Jumat (31/8/2018).

Si ibu menyebutkan, awalnya dia tak tahu kalau anaknya lagi hamil. Awalnya tetangganya yang curiga melihat kondisi perut korban yang membesar. Dan korban sering mual-mual setiap kali makan.

"Karena tetangga yang kasih tahu, anak saya bawa ke puskesmas waktu bulan puasa lalu. Baru ketahuan kalau hamil 5 bulan,” tutur ibu, dilansir potretnews.com dari detikcom.

Loading...

Namun, anaknya tidak mau cerita apa yang telah terjadi pada dirinya. Korban selalu bungkam bila ditanya siapa pelakunya. "Ndak mau cerita sama awak. Setiap ditanya, diam aja," kata ibu.

Karena kondisi anaknya hamil, ibu akhirnya didampingi Lembaga Bantuan Perlindungan Perempuan dan Anak Riau (LBP2AR), Rosmaini. Kepada Ketua LBP2AR, Rosmaini, akhirnya korban mau menceritakan apa yang dialaminya selama ini.

"Korban mengaku, kalau dia sering diajak dua pelaku. Kedua pelaku ini antara atasan dan bawahan yang bekerja di kampus swasta terkenal di Pekanbaru ini," kata Rosmaniani.

Lewat LBP2AR, kasus inipun dilaporkan ke Polresta Pekanbaru. Laporan pertama 13 Juli 2018 yang melaporkan pelaku inisial US yang usianya diperkirakan 60 tahun. Selanjutnya, laporan 7 Agustus 2018 dengan dugaan pelaku inisial RP usia diperkirakan 55 tahun. Kedua terduga pelaku ini satu kantor di kampus terkenal tersebut.

"Anak (Korban) sudah dua kali diambil visum di RS Bhayangkara Polda Riau. Kalau menurut korban, dia bergantian melayani keduanya. US itu anak buahnya RP," kata Rosmaini.

"Kami berterima kasih kepada pihak kepolisian yang sudah merespons kasus ini. Kami berharap, kasus ini diungkap seadil-adilnya. Orang tua korban ini orang susah, mereka cuma pemulung," kata Rosmaini.

Secara terpisah, Waka Kapolresta Pekanbaru, AKBP Edy Sumardi membenarkan adanya kasus pencabulan tersebut.

"Iya benar, kasus ini lagi kita tangani. Kemarin saya juga melihat korban saat memberikan keterangan ke unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak). Kasus ini tetap akan kita tangani," kata Edy.(*)

 

Sumber : POTRETNEWS.com






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]