Ketua DPR: Pemerintah sebaiknya angkat dulu guru honorer, baru buka CPNS


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta pemerintah segera mencari solusi terkait permasalahan guru honorer atau K2. Hal ini menyikapi aksi mogok kerja para guru honorer yang mempermasalahkan syarat umur seleksi CPNS 2018.

"Memang situasi guru honorer dari waktu ke waktu dicarikan solusi untuk penyelesaiannya," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9).

Bamsoet menilai permasalahan guru honorer yang sangat penting. Sebab, banyak guru yang belum diangkat tetapi sudah ada pembukaan CPNS baru.

"Sementara kita dengar masih membuka lagi pendaftaran, saran kami dari DPR melalui komisi terkait sebaiknya pemerintah mengangkat dulu yang honorer, baru buka CPNS baru," ungkapnya.

Loading...

Sebelumnya, ribuan guru honorer Kabupaten Karawang yang masuk dalam kategori dua atau Honorer K2 mogok mengajar, Senin (17/9). Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Karawang, Ahmad Gozali dalam pernyataan menjelaskan, hingga saat ini belum ada perubahan atas kebijakan penerimaan CPNS 2018 bagi honorer K2, syarat ikut mendaftar sama dengan pelamar umum.

"Honorer K2 tidak ada prioritas sama sekali, persyaratan CPNS sama seperti pelamar umum batasan usia di bawah 35 tahun, padahal rata-rata honorer K2 ini berusia di atas 35 tahun," kata Ahmad Gozali, (17/9).

(merdeka.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]