Honorer di Blitar Mogok Ngajar, Polisi Pun Jadi Guru Dadakan


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Gelombang demo mogok massal guru honorer di Blitar terus berlangsung. Namun dinas pendidikan setempat melarang sekolah diliburkan. Akhirnya, polisi pun turun tangan. Mereka masuk kelas untuk mengajar beberapa lembaga pendidikan, khususnya SD yang kekurangan tenaga pengajar. 

Seperti yang terpantau di beberapa SD Negeri di Kecamatan Sutojayan, Garum dan Wlingi. Sejak jam pertama pelajaran, sekitar pukul 07.30 wib, beberapa polisi masuk ke kelas 1,2,3 dan 4. Para polisi ini menyesuaikan dengan materi pelajaran sesuai pengetahuan mereka. 

Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha membenarkan hal ini. Para polisi menurutnya, harus hadir dalam kondisi apapun untuk melancarkan aktivitas masyarakat. Apalagi ini berkaitan dengan proses belajar mengajar bagi para generasi bangsa. 

"Untuk tetap berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah pada kecamatan-kecamatan yang guru-guru nya sedang melaksanakan penyampaian aspirasi, maka para Bhabinkamtibmas akan mengisinya dengan hal hal yang bermanfaat dan edukatif. Dalam pemberian pelajaran pengganti , sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan para Bhabinkamtibmas," ujar Anissullah saat dihubungi detikcom, Rabu (26/9/2018).

Loading...

Sesuai kesepakatan para guru honorer, mereka akan mengadakan mogok massal sampai 29 September mendatang. Dan hari ini, rencananya demo akbar akan digelar di gedung DPRD Kabupaten Blitar di Kanigoro. Selain orasi, perwakilan guru honorer juga meminta anggota wakil rakyat memberikan waktu untuk audiensi. 

Situasi pembelajaran di SDN Sidodadi 2 hari ini juga tampak lancar. Sebanyak enam anggota polisi mengisi kelas 5,4 ,2 dan 3. Siswa SD ini kelihatan tidak canggung berhadapan dengan guru baru mereka.

"Kami memasukkan pesan pesan kamtibmas, moral dan etika. Kami juga di selipkan pesan-pesan anti hoaks dan anti berita bohong," imbuh Kapolres. 

Pihak sekolahpun menerima dengan baik, kedatangan para polisi untuk membantu tugas mengajar. Karena pagi ini, hanya tiga guru PNS yang tersisa. Sementara lima guru honorer, bergabung dengan rekan-rekanya ikut demo akbar ke kantor DPRD Kabupaten Blitar. 

"Kami sangat bersyukur, bapak dan ibu polisi datang ke sini. Kelas jadi tidak ada yang kosong. Semua kelas ada yang mengajar. Bayangkan saja, murid sebanyak 164 hanya dihandle 3 guru termasuk saya kepala sekolah. Apa ya bisa," tutur Kepsek SDN Sidodadi 2 Garum Endang Supriyati. 

Endang sangat berharap, pemerintah memperhatikan kelancaran proses belajar mengajar siswa sekolah dasar. Karena sebentar lagi akan dilaksanakan ujian tengah semester.

"Mulai tanggal 1 sampai 6 Oktober itu mau UTS. Kelas yang kosong kelas 2,4 dan 5. Kalau gak ada gurunya, terus bagaimana mereka menyiapkan diri untuk ujian," pungkasnya.

 (detik.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]