Upaya Ini Harus Dimaksimalkan di Lingkungan Pengungsi Korban Gempa dan Tsunami Donggala-Palu


Loading...

MEDIALOKAL.CO - KESEHATAN korban gempa dan tsunami Palu-Donggala, Sulawesi Tengah, harus mendapat perhatian penuh. Dengan kondisi lingkungan yang sangat tidak kondusif, tentu ada risiko penyakit yang harus dihadapi para korban.

Namun, selain kesehatan, menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, ada hal lain juga yang mesti diperhatikan khususnya untuk para korban yang tinggal dipengungsian. Pada Okezone, dr Ari menuturkan, hal pertama adalah ketersediaan makanan yang cukup.

"Para pengungsi harus mendapat makanan dan minuman yang cukup selama berada di pengungsian. Hal ini berkaitan dengan fisik pengungsi yang secara dasar membutuhkan makanan yang bergizi," ungkap dr Ari pada Okezone melalui pesan WhatsApp, Selasa (2/10/2018). Terkait dengan pengadaan sembakonya, dr Ari menyarankan untuk selalu ada pengawalan yang baik dari militer.

Kemudian, dapur-dapur umum yang tersedia, kata dr Ari, harus selalu mendapat suplai bahan makanan dan air bersih yang memadai untuk masak dan minum. "Usahakan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan segar," katanya. Ini berkaitan dengan kesehatan yang bakal didapatkan para pengungsi.

Loading...

Selanjutnya, dr Ari juga menyarankan untuk tempat pengungsian mesti bersih dan bebas dari kotoran. "Usahakan agar kondisi tempat pengungsian dibuat senyaman mungkin. Tersedia alas tidur yang memadai dan juga selimut agar tubuh para pengungsi terutama orang tua dan anak-anak tetap terlindungi terutama dari angin malam," paparnya.

Lalu, kebersihan area pengungsian juga mesti mendapat perhatian khusus. Hal sederhana yang berarti besar adalah tersedianya tempat sampah di setiap tenda. Selain itu, petugas kebersihan juga mesti memastikan di sekitar tenda tidak ada bangkai hewan. "Kalau memang menemukan bangkai, pastikan langsung dikubur jauh dari tenda pengungsian," singkatnya.

Kebersihan lingkungan pengungsian juga berkaitan dengan sarana MCK-nya. Pastikan persediaan air cukup untuk aktivitas pengungsi. Selain itu, alat mandi dan kebersihan lainnya harus lengkap untuk menunjang kebersihan tubuh.

Di sisi lain, dr Ari menyarankan untuk para pengungsi mendapatkan suplemen tambahan, khususnya untuk anak-anak dan orangtua. "Suplemen ini sebaiknya yang mengandung multivitamin dan mineral yang lengkap agar memastikan tubuh tetap sehat," paparnya. Hal ini penting mengingat keterbatasan makanan dan minuman di lokasi pengungsian.

Hal yang tak kalah penting adalah adanya trauma healing. "Bagi anak-anak perlu upaya untuk melakukan trauma healing dengan pengadaan buku-buku bacaan, mainan anak-anak, dan kelompok-kelompok bermain untuk anak-anak. Sementara itu, untuk pasien usia lanjut perlu adanya kegiatan seperti alat sulam atau pengajian," ungkap dr Ari. Ini menjadi penting bagi lansia karena dengan melakukan aktifitas tersebut, diharapkan para landia tetap aktif dan selalu berpikir.

Sementara itu, tempat ibadah juga menjadi penting di sini. "Sarana dan prasarana untuk ibadah juga harus diadakan agar masyarakat bisa berkesempatan untuk berdoa dan tetap sabar dalam menghadapi cobaan ini," ujarnya.

Selain itu, menurut dr Ari, hiburan bagi pengungsi juga menjadi hal yang mesti diperhatikan. Sekadar diadakan acara kesenian dianggap cukup. "Acara-acara kesenian yang menjadi favorit masyarakat sekitar juga diusahakan hadir secara berkala untuk mengatasi kejenuhan dan mengurangi kesedihan para pengungsi," tambahnya.

Intinya, para pengungsi mesti mendapat perhatian khusus, tidak hanya kesehatan tubuhnya, tetapi juga lingkungan tempat mereka kini menetap. Proses penyembuhan emosional pengungsi juga mesti diperhatikan untuk mengembalikan kondisi diri secara maksimal ke keadaan yang terbaik.

(okezone.com)

 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]