Kejar Ketertinggalan, RI Geber Ciptakan Wirausaha Baru


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadikan kewirausahaan sebagai agenda prioritas untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara lain.

Penumbuhan wirausaha baru sangat penting untuk menumbuhkan budaya ekonomi mandiri bagi masyarakat sebagai pencipta lapangan kerja.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) AA GN Puspayoga mengatakan, sejumlah program yang di jalankan Kementerian Koperasi dan UKM telah berdampak terhadap meningkatnya rasio kewirausahaan.

Pada 2014, rasio kewirausahaan masih 1,4% dan 2016 naik menjadi 3,1%. "Dengan adanya sinergi dengan seluruh stakeholder dari kementerian, gubernur, bupati dan wali kota, hingga swasta, saya yakin akhir tahun ini rasio kewirausahaan akan berada di atas 5%," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Loading...

Puspayoga optimistis tingkat rasio kewirausahaan Indonesia tahun ini akan setara dengan negara-negara tetangga, seperti Singapura (7%), Malaysia (5%), dan Thailand (4%). Sejumlah program yang telah dilakukan, yaitu Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) dan Gerakan Mahasiswa Pengusaha (GMP).

GMP dilaksanakan bekerja sama dengan 59 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Melalui dua gerakan ini diberikan pelatihan untuk 117.864 mahasiswa, sarjana, generasi muda, serta kelompok masyarakat strategis lainnya.

Selain itu, memberikan fasilitasi modal untuk 9.687 wirausaha pemula. Puspayoga menuturkan, untuk mendukung penguatan UMKM agar berdaya saing, pemerintah telah menurunkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 9% menjadi sebesar 7%.

KUR menjadi salah satu prioritas memudahkan UMKM meng akses kredit secara berkeadilan. Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM Suparno mengatakan, dalam kurun waktu hampir tiga tahun telah membentuk satgas di kabupaten/kotamadya masing-masing tiga pegawai, sedangkan di tingkat provinsi lima pegawai.

Diharap kan adanya sinergi bersama ko perasi sekunder dalam melakukan pengawasan dan pem binaan pada koperasi. "Apalagi akhir-akhir ini banyak kejadian pihak yang berkedok koperasi lalu melakukan penipuan pada masyarakat," tuturnya. 

(okezone.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]