Ini Bedanya Rokok, Vape, dan Shisha Serta Dampaknya Bagi Tubuh


Loading...

Oleh dr. Astrid Wulan Kusumoastuti

MEDIALOKAL.CO  - Vape dan shisha memiliki sistem yang berbeda dengan rokok tradisional, dimana vape menggunakan panas baterai dan shisha menggunakan air sebagai pendingin.

Seiring berkembangnya zaman, berbagai alternatif rokok mulai populer. Yang tenar diantaranya, adalah vape atau rokok elektrik, dan shisha. Anda mungkin telah sering mendengar istilah-istilah tersebut, namun sudah bisakah Anda membedakannya?

Vape, si rokok berbaterai

Loading...

Vape sebenarnya adalah kependekan dari vaporizer atau alat penguap cairan. Dalam dunia akademis, vape seringkali disebut sebagai Electronic Nicotine Delivery System (ENDS). Makna ENDS sendiri berkaitan dengan sistemnya, yaitu alat pemanas cairan nikotin bertenaga baterai, meskipun kini tak semua cairan vape mengandung nikotin.

Saat ini, banyak perokok beralih menggunakan vape. Salah satu alasannya, ingin berhenti merokok. Jika melihat cara kerja vape, beberapa penelitian dan telaah seperti salah satunya yang disusun oleh Farsalinos dan Polosa tahun 2014 menyatakan bahwa vape lebih aman dibandingkan dengan rokok. Hal ini dikarenakan tidak adanya hasil pembakaran seperti saat merokok, karena vape menghasilkan uap, bukan asap.

WHO sendiri memang belum menyatakan bahwa vape aman untuk menjadi pengganti rokok tembakau karena belum adanya penelitian yang menyeluruh dan valid. Bahan-bahan kimia yang terkandung dalam rokok elektrik untuk menghasilkan asap masih belum dapat dipastikan keamanan dan efeknya terhadap kesehatan.

Selain itu, banyak cairan vape juga masih mengandung nikotin (meskipun kadarnya dapat diatur oleh pemakainya), sehingga tidak menyelesaikan masalah kecanduan nikotin pada para perokok.

Shisha, tradisi khas Timur Tengah

Lain vape, lain pula shisha. Istilah shisha yang sering digunakan di masyarakat dipakai untuk menyebut aktivitas merokok menggunakan pipa air dengan selang-selang yang panjang.

Sebenarnya, shisha adalah ‘selai’ yang dibakar dan kemudian dihisap dengan menggunakan pipa air.Shisha ini biasanya merupakan kombinasi dari tembakau dengan perasa misalnya buah-buahan atau mint. Sedangkan, sistem pipa airnya sendiri seringkali disebut dengan hookah atau bong.

Pipa air untuk shisha terdiri dari empat bagian, bagian kepala untuk meletakkan selai atau shisha, bagian dasar tempat menampung air, bagian pipa yang menghubungkan kepala dengan dasar, dan selang yang akan digunakan untuk menghisap asap shisha.

Sistem pemanasan pipa air shisha biasanya menggunakan bara atau arang. Saat dihisap melalui selang, asap dari selai akan tertarik ke bagian dasar, melewati air, dan masuk ke mulut melalui selang tersebut. Fungsi air pada sistem ini salah satunya sebagai pendingin, sehingga asap yang dihasilkan shisha terasa lebih halus dan tidak panas seperti pada rokok tradisional.

Jika dibandingkan dengan rokok tradisional, shisha memiliki bahaya yang kurang lebih sama terhadap tubuh. Bahkan, shisha dapat menyebabkan paparan karbon monoksida yang lebih banyak daripada rokok tradisional.

Bagaimanapun, meninggalkan rokok sama sekali merupakan pilihan terbaik untuk menjaga kesehatan Anda. Namun, tak jarang perokok merasa kesulitan menghadapi adiksi nikotin dan kebiasaan ritual merokok.

Jika Anda memiliki kesulitan berhenti merokok, kini telah terdapat banyak klinik konsultasi berhenti merokok yang akan dipandu dan diawasi oleh tenaga medis.Konsultasikan metode berhenti merokok yang paling baik dan efektif dibanding penggunaan vape dan sisha, agar Anda dapat memulai langkah konkret untuk berhenti merokok. Mari hidup sehat dengan menjauhi asap rokok. (*)


Sumber : Klikdokter.com






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]