Gubri Tawarkan Limbah 90 Ribu Hektare Sawit yang akan Direplanting kepada Investor Jepang


Loading...

PEKANBARU - Limbah tandan kosong (Tankos) dan batang kelapa sawit ternyata bisa diolah menjadi produk bermanfaat yang berupa biomass pellet. Sebagai daerah yang memiliki areal perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia, Provinsi Riau pun tak luput dari incaran investor. Salah satunya, investor dari Jepang.

Niat baik investor dari Negeri Matahari Terbit itu pun mendapat respon positif dari Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman.

"Kami sambut baik, karena di Riau ini juga akan ada sekitar 90 ribu hektare lahan kelapa sawit yang akan direplanting," kata pria yang akrab disapa Andi Rachman ini kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Jumat (3/10/2017).

Untuk sementara ini, lanjut Andi, pendanaan replanting sawit yang telah disetujui pusat ialah seluas 9.500 hektare. Menurutnya, luasan lahan itu cukup untuk menyuplai kebutuhan bahan baku pengolahan pellet.

Loading...


"Yang udah disetujuin sekitar 9.500 hektare, tentu ada limbah pohon sawitnya. Sudah kami terangkan juga," ujarnya.

Ia pun menyakini, hubungan kerja sama yang baik ini akan menguntungkan banyak pihak, mulai dari masyarakat tempatan yang dibeli limbahnya maupun dunia yang kelak menggunakan hasil olahannya.

"Mereka punya teknologinya untuk mengolah itu (limbah sawit, red) jadi pellet. Karena itu ayo bekerja sama. Memang, kali ini merek memprioritaskan untuk tankos dulu," tandasnya. (*)


Sumber : Goriau.com 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]