Benarkah Ponsel Menjajah dan Bikin Kita Kurang Produktif?


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Tak diragukan lagi bahwa orang begitu mengandalkan ponsel dalam kegiatan sehari-hari, baik dalam membereskan berbagai hal dari jarak jauh, berurusan dengan bank maupun urusan lainnya. Namun, ponsel juga bisa mencuri waktu dan menjajah kita tanpa kita ketahui.

Ponsel bahkan bisa membuat kita jadi lebih terlatih untuk teralihkan perhatian dengan entengnya. Demikian disampaikan Dr Sherylle Calder, seorang ahli tentang keterampilan visual. Ia adalah anggota tim yang membantu tim nasional Inggris menjuarai Piala Dunia Rugbi pada tahun 2003 dan tahun 2007 di Afrika Selatan, jadi yang dia katakan itu bukan omong kosong belaka.

Kepada Simon Mundie, presenter program podcast Don't Tell Me the Score, Sherylle Calder mengaku yakin penggunaan ponsel ini memiliki dampak serius, termasuk pada para atlet top dunia.

"Kami melihat ada kemunduran dalam hal kecakapan di berbagai cabang olahraga elite. Kami melihat bahwa ketika para pemain keluar lapangan saat latihan, hal pertama yang mereka lakukan adalah mengecek ponsel," katanya, seperti disitat dari BBC Indonesia, Minggu (9/12/2018).

Loading...

"Mereka melakukan semuanya bersamaan dalam mengecek media sosial, dari Twitter lalu ke Facebook ke Instagram. Daya ingat, kesadaran dan perhatian mereka merosot," timpalnya lagi.

Jadi, jika penggunaan ponsel berdampak terhadap para pemain rugbi profesional, bagaimana dengan kita yang bukan atlet? Baru-baru ini, lembaga regulasi komunikasi Inggris, OFCOM, menyatakan bahwa orang-orang menghabiskan waktu hampir tiga jam mengecek ponsel dalam sehari, sementara yang berusia 15-24 tahun bahkan menghabiskan empat jam per hari.

"Kita melatih diri kita sendiri untuk mengalihkan perhatian. Produktivitas orang-orang di berbagai bank besar menurun, karena ponsel membuat perhatian orang-orang teralihkan sepanjang waktu," ucap Dr Calder.

"Jika Anda menggunakan ponsel, itu berarti perhatian Anda terganggu antara 2.000 dan 4.000 kali dalam sehari. Dua puluh tahun yang lalu, itu tak terjadi. Jadi sekarang ini kita kelebihan informasi. Kami menyebutnya candu digital. Ini sungguh menakutkan," tambah dia.

(okezone.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]