Penyakit Menahun Tidak Sembuh, Seorang IRT di Rohul Gantung Diri


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Desa Ngaso, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) ditemukan meninggal di dalam rumahnya, dengan kondisi leher terikat kain panjang.

Perempuan inisial Rab (46 tahun) ditemukan sudah meninggal dunia di dalam rumahnya di Desa Ngaso, dengan kondisi leher tergantung di kayu plafon rumah. Mayat korban pertama kali ditemukan anggota keluarganya pada Kamis pagi (3/1/2019) sekira pukul 09.30 WIB.

Kapolres Rohul AKBP Muhammad Hasyim Risahondua, melalui Kapolsek Ujung Batu Kompol Edward Palis,‎ mengungkapkan mayat korban Rab pertama kali ditemukan‎ oleh menantunya inisial DPA.

Kamis pagi, DPA ditelepon mertua laki-lakinya inisial MS datang ke rumah untuk menyalakan televisi.‎ Tak mau menunggu lama, saksi‎ datang ke rumah mertuanya yang berjarak 200 meter.

Loading...

Setibanya di dalam rumah mertuanya, saksi DPA kaget melihat ibu mertuanya dalam kondisi leher tergantung di kayu plafon rumah, menggunakan kain panjang warna coklat.‎

‎"Pada saat itu korban (Rab) menggunakan baju piyama atau baju tidur warna putih motif gambar hati," jelas Kompol Edward, Jumat (4/1/2019).

Melihat ibu mertuanya meninggal dengan cara tak wajar, saksi DPA‎ berteriak minta tolong ke warga sekitar yang terus berdatangan ke TKP.

Salah seorang warga langsung menghubungi Bhabinkamtibmas Desa Ngaso Brigadir Alif Firdaus. Sekira pukul 10.12 WIB, anggota Unit Reskrim Polsek Ujung Batu mendatangi TKP, dan menurunkan mayat korban yang masih tergantung, disaksikan suaminya.‎

Hasil visum dilakukan‎ dr. Sulastri Winora, dokter di Puskesmas Ujung Batu menerangkan bahwa korban meninggal karena gantung diri.

"Hal ini ditandai dengan keluarnya cairan pelumas dari kemaluan korban, dan terjulurnya lidah korban, serta adanya bekas lilitan kain di leher korban," ungkap Kapolsek Ujung Batu.‎

Kompol Edward mengaku menurut keterangan dari pihak keluarga, dan warga sekitar rumahnya, bahwa korban sudah dua kali melakukan aksi bunuh diri, seperti masuk ke dalam sumur rumahnya, dan pernah di sumur masjid di lingkungan tempat korban tinggal.

"Namun upaya korban diketahui oleh warga sekitar, dan berhasil diselamatkan warga," tambahnya.

Selain itu, masih menurut keterangan anak tiri korban yang dekat dengan korban, bahwa korban diduga mengalami gangguan jiwa, dan punya riwayat penyakit batuk menahun yang tidak kunjung sembuh.

Setelah divisum di Puskesmas Ujung Batu, kata Kompol Edward, atas permintaan pihak keluarga, jenazah korban tidak dilakukan otopsi, ditandai dengan membuat surat pernyataan menolak dilakukan otopsi yang ditandatangani oleh suami korban, disaksikan anak korban serta Kepala Desa Ngaso.(riauterkini.com) 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]