Perkosa 9 remaja laki-laki, Seorang pemuda aktivis lingkungan ditangkap


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Kasus pemerkosaan tidak hanya terjadi pada perempuan saja namun juga terjadi pada laki-laki. Hanya saja kasus pemerkosaan terhadap laki-laki sering kali disepelekan dan diabaikan khususnya di Indonesia. Tak jarang pula kasus pemerkosaan terhadap laki-laki yang dilakukan perempuan sering diabaikan. Baru-baru ini ada kasus pemerkosaan terhadap laki-laki yang menggegerkan publik yang dilakukan oleh laki-laki.


Reserse Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menangkap seorang aktivis lingkungan berinisial PDW, karena diduga kuat melakukan tindakan pemerkosaan terhadap remaja lelaki di berbagai kota di Indonesia. Pelaku ditangkap pada Senin (16/11/2017), dikosnya yang berada di DI Yogyakarta.


Komisaris Besar Hilman, Direktur Kriminal Umum Polda Kaltim, mengatakan, sudah 9 saksi sekaligus korban dari PDW yang sudah dimintai keterangan. Kasus ini kemudian akan berkembang ke tahap penyelidikkan dan penyidikkan.


"Korban rata-rata 12 hingga 17 tahun. Mereka masih duduk di bangku SMP dan SMA (saat pelecehan seksual terjadi)," kata Hilman, Senin (20/11/2017).

Loading...


Kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak ini terkuak setelah keluarga korban mengadu ke Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana Kota Balikpapan pada 20 Oktober 2017 lalu. Hari itu juga, BPMP2KB berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia dan reserse Polda Kaltim.


Hilman mengatakan, sejak ada laporan itu, polisi langsung memeriksa korban dan terus mengembangkan kasus pada korban-korban yang lain. Namun polisi awalnya mengalami hambatan lantaran korban tertutup dan memilih diam.


"Dengan pendekatan baik, akhirnya kita bisa mendapat fakta-fakta dan informasi dari korban. Tanggal 23 Oktober, kasus naik ke penyidikan," kata Hilman.


Tak sekadar memperkosa, pelaku juga melakukan tindakan kejahatan seksual seperti pelecehan, oral, hingga hubungan badan. Aksi kejahatan itu dilakukan pelaku dengan cara membujuk korban, mengiming-imingi, hingga terjadilah pemerkosaan.


PDW, kata Hilman, melakukan perbuatan ini di berbagai tempat mulai dari di rumah hingga hotel. Beberapa korban yang terdeteksi mengaku berasal dari Kota Tarakan, Balikpapan, Samarinda, hingga Palu. Kebanyakan korbannya adalah remaja relawan komunitas lingkungan tempat PDW bersosialisasi.


Dalam penyidikan selanjutnya, tidak menutup kemungkinan korban  akan terus bertambah. Saat ini yang masih diketahui ada 9 korban yang terdeteksi.  


"Korbannya adalah sesama jenis," kata Hilman.


Tidak hanya pengakuan saksi dan korban, polisi juga mengumpulkan bukti percakapan dengan pelaku dalam ponsel.


"Ada percakapan dengan motif pacaran dan (identik) merayu," kata Hilman.


Pengaduan PDW itu sudah ada sejak satu bulan lalu, namun polisi baru berhasil menangkapnya sekarang. Diketahui PDW sudah menyelesaikan pendidikan di Universitas Gajah Mada.


"(Dari korban) sudah dilakukan sejak 2013," kata Hilman.


Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Kaltim, Ajun Komisaris Besar Yustiadi Gaib membenarkan bahwa PDW merupakan aktivis lingkungan yang anggotanya adalah remaja dan pelajar. Komunitas mereka berkembang di sekolah-sekolah di tanah air.


PDW memiliki reputasi baik dan penuh prestasi sejak remaja. "Dia juga menjabat presiden di komunitas lingkungan di mana dia ada," kata Yustiadi.


Yustiadi mengatakan, komunitas ini mengajak anak muda dan pelajar dan semakin berkembang di tanah air. Komunitas ini mengampanyekan aksi peduli lingkungan di kalangan pelajar.


Menurut Yustiadi, PDW juga menjadi menjadi praktisi pemerhati anak. Ia sempat menjabat sebagai ketua umum sebuah forum yang peduli pada masa depan anak. PDW tidak terlihat banyak komentar, ia lebih memilih diam dan menutup mukanya saat dicecar pertanyaan oleh wartawan.(*)

 

 

Sumber : Merdeka.com 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]