Seruan Tolak People Power Terus Menggema di Inhil, Kali ini Datang dari Mantan Aktivis UNISI

Ryan Martahudi (Ist)

Loading...

TEMBILAHAN - Mantan Aktivis Universitas Islam Indragiri (UNISI), Ryan Marta Hudi secara tegas menolak seruan people power terkait hasil Pemilu 2019 dan mengajak seluruh elemen Pemuda-Pemudi Inhil untuk bersama-sama menghormati setiap keputusan penyelenggara Pesta Demokrasi Tahun 2019 ini.

Ia menilai, seruan people power bukannya menyelesaikan masalah, tetapi justru memantik konflik sosial lebih besar. Ryan yang kini aktif diberbagai organisasi sosial jeuga menyebutkan akan lebih baik bila semua pihak menunggu proses rekapitulasi KPU selesai dan kedua kubu menghormati hasil penghitungan KPU.

“Kita inginkan sebuah pesta demokrasi ini harus berjalan dengan lancar, tanpa ada provokasi dan intervensi untuk mengubah hasil yang telah terlihat. Seluruh sengketa kepemiluan telah disediakan perangkat penyelesaiannya, yakni melalui Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) hingga Mahkamah Konstitusi (MK). Bukan melalui gerakan massa,” ujar Alumni HMI Cabang Tembilahan ini.

Ryan menuturkan, ancaman people power justru membuat seolah-olah negara gagal menyelenggarakan Pemilu. Gerakan people power, juga mencederai semangat demokrasi yang konstitusional.

Loading...

Karenanya, menurutnya ajakan people power dalam suasana pascaperhelatan demokrasi, tak lain adalah upaya pendelegitimasian atas lembaga-lembaga negara. Gerakan tersebut juga tak ubahnya sebagai bentuk pembangkangan atas negara.

“Kita tidak tidak ingin sejarah kelam tentang gerakan massa terulang,” kata dia.

Ryan juga mengimbau kepada Aktivis Mahasiswa Inhil agar berpikir cerdas dan bisa meredam konflik di level bawah. Sebagai agent of change, kontrol, dan agen sosial, bisa mengontrol agar seruan people power dari elite tidak perlu digubris.

“Kita harus bisa meredam konflik-konflik di bawah jika ada, karena hal itu hanya akan merugikan kerukunan anak-anak bangsa,” tegasnya. (*)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]