SIAK

14 Peserta PKN Kunjungi Kampung Empang Pandan

Poto Rifky

Loading...

SIAK - Sebanyak 14 orang peserta rombongan Pelatihan Kepemimpinan Nasional  (PKN) Tingkat II Angkatan VIII Tahun 2019, mengunjungi Kampung Emapang Pandan, Kecamatan Koto Gasib,Kabupaten Siak, Riau, Kamis (27/6/2019). 


Tujuan mengunjungi Kampung Empang Pandan tersebut untuk  melihat langsung  kebijakan pemerintah Kampung di bidang perkebunan dan kehutanan. Peserta Diklat yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan dan Menajerial ASN Lembaga Administrasi Negara RI itu, langsung disambut Camat Koto Gasib Dicky Syofyan S.STP  yang di dampingi Sekertaris Camat T .Mukhatazar dan kepala Kampung Empang Pandan Sony dihalaman Kantor Kampung Empang Pandan. 

Camat Koto Gasib dalam sambutannya menjelaskan kepada 14 orang itu "empat kampung yang memang kondisi sampai hari ini masih berkompetisi dengan pihak perusahaan adalah kampung Buatan 2 dan kampung Buatan 1.  kemudian kampung Rantau Panjang semuanya terkait dengan masalah perjanjian kerjasama untuk plasma lahan PT yang sampai hari ini. 

"masalah konflik lebih kurang lima belas kali dan hampir lima belas tahun karena perusahaan PSSI  sendiri bergerak di bidang perkebunan tetapi kondisi perizinan PT sendiri di awal kampung ini status pelepasan kawasan hutan mereka  belum sampai namun sementara konflik ini sudah berjalan hampir lima belas tahun untuk empat kampung,"ucap Camat Dicky Syofyan. 

Loading...

 Lanjut Camat lagi, masyarakat terkhusus diempat kampung yang terkait masalah dengan  plasma di PT.PSSI,  sampai hari ini, kita sudah mencoba untuk melakukan mediasi.

"Seluruh stakeholder ada termasuk empat puluh pemuda pimpinan kecamatan sendiri kemudian koperasi setempat di empat kampung juga dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) ikut melakukan evaluasi secara kekeluargaan agar keinginan masyarakat bisa terwujud," terang Dicky Syofyan. 


" Tetapi dari satu sisi, perusahaan belum bisa maksimalkan karena inti dari  permasalahan itu kenapa  plasma belum dibangun karena perusahaan tidak punya anggaran  selama lima belas tahun. 

Tambah Camat Dicky Syofyan,  luas kawasan cetak sawah saat ini masih lima puluh hektar dan sudah berjalan tiga puluh hektar. 

"Untuk masalah sawah masyarakat masih butuh pembinaan agar mendapat hasil yang maxsimal," tutupnya. (rifky) 

 

 


 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]