Kinerja dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Baznas Inhil Dipertanyakan


Loading...

TEMBILAHAN - Anggota komisi III, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Edy Haryanto Sindrang mempertanyakan sistem pengeloaan keuangan di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Inhil, (10/07/2019). Itu karena transparansi Baznas Inhil masih dianggap kurang.

Dikatakan Edy, dalam mengelola dana ummat Islam ini harus benar-benar transparan dan tepat sasaran, karena ini menyangkut kredibilitas Baznas sebagai lembaga yang dipercaya pemerintah dan rakyat untuk menghimpun zakat Ummat Islam.

"Selama ini, kita hanya melihat Baznas Inhil hanya sibuk mendistribusikannya, tetapi kita tidak pernah tau berapa Zakat yang masuk ke Baznas. Ummat islam harus tau zakat mereka yang dikelola oleh Baznas Inhil,"ungkapnya

Dikatakannya lagi, Keberhasilan Baznas Inhil tentunya tidak hanya bisa diukur dari seberapa banyak mereka berhasil mendistribuaikan Zakatnya. Tetapi juga harus di Imbangi dengan seberapa banyak mereka bisa menghimpun ataupun mengajak umat islam untuk berzakat disana.

"Kita semua tahu Baznas mendapatkan anggaran tambahan dari pemerintah sebesar 2 Milyar, selain pertanggung jawaban ke Pemerintah. Baznas juga harus mempertanggung jawabkannya ke Ummat," ungkapnya

Sementara itu, Pelaksana Harian (PLH) Ketua Baznas Inhil, Amaruddin saat dikonformasi Media ini menuturkan, ter dari 2017 zakat yang dikumpulkan oleh Baznas Inhil selain dari sumber utama, yaitu Aparatul Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemkab Inhil ada juga dari perseorangan atau Individu.


Foto : PLH Ketua Baznas Inhil (Amaruddin)

"Sesuai dengan praturan bazanas nomor 3 tahun 2018, bahwa zakat itu juga boleh dikeluarkan untuk membantu dibidang ekonomi baik itu konsumtif dan produktif, kesehatan, pendidikan, dan tanggap bencana, tentunya harus sesuai dengan keretiria yang telah ditetapkan dan masuk dalam katagori asnap penerima zakat," ungkapnya

Baznas Inhil juga melalukan sosialisasi ke Instansi-instansi lainnya yang belum menyalurkan zakatnya ke Baznas Inhil dan ada juga mengangkat motivator-motivator dakwah untuk memberikan edukasi ke masyarakat betapa pentingnya berzakat ke badan resmi yaitu Baznas Inhil.

"Sejak tahun 2017 memang ASN dan ada juga orang Individu. Kita juga banyak melakukan sosialisasi serta mengangkat da'i da'i motivator dakwah agar dalam setiap ceramah mereka juga ikut memberikan edukasi ke public betapa pentingnga menyalurkan zakat di Baznas,"ungkapnya.

Terkait dengan transparansi anggaran, Amaruddin menjelaskan, selain memberi laporan pertanggung jawaban kepada Pemerintah, ada juga Auditor Internal Baznas Inhil serta Auditor Syariah yang mengaudit sitiap produk yang Baznas Inhil keluarkan.

"Kalau dana hibah Rp 2 Milyar yang dikucurkan oleh Pemkab Inhil pada tahun 2018 itu murni kita untuk biaya operasional serta gaji pegawai, sedangkan untuk 2019 ini belum cair,"imbuhnya. (Ad)













Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]