Selain Risiko Kebakaran, Ini Bahaya Nyalakan Lilin saat Listrik Mati


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Pemadaman listrik bergilir masih terjadi di kawasan Jabodetabek serta sebagian wilayah Jawa Barat. Sejak kemarin kegiatan masyarakat jadi terhambat ketika listrik mati, terutama di malam hari.

Tentunya di dalam rumah-rumah penduduk pada malam hari mulai menyalakan lilin. Rupanya menyalakan lilin saat listrik mati itu tak hanya menimbulkan risiko kebakaran, tetapi juga dapat menambah polutan buruk di dalam rumah lho, Okezoners!

Spesialis Paru dari RS Persahabatan Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) mengatakan, semua proses pembakaran di dalam ruangan, seperti lilin yang dilakukan orang-orang saat listrik mati dapat memproduksi particulate matter (PM) dan gas. Tentunya itu sangat berbahaya untuk kesehatan paru-paru seseorang.

"Menyalakan lilin, kompor, atau rokok di dalam ruangan dapat memproduksi gas CO, CO2 dan partikular meter yang halus keluar," ucap Dr Agus dalam Talkshow Seberapa Efektif Masker Melindungimu dari Bahaya Polusi Udara? oleh 3M Nexcare di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

Loading...

Dr Agus menjelaskan, partikel halus yang keluar dari hasil pembakaran lilin bisa sampai PM 2,5. Ketika terhirup terus-menerus oleh paru-paru, bisa mengganggu pernapasan.

Dampaknya, Anda bisa mengalami sesak napas, tenggorokan terganggu, bersin-bersin, sampai yang punya asma bisa kambuh mendadak. Risiko penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) juga akan muncul. Belum lagi dengan risiko faringitis, iritasi napas, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang juga bisa mengancam Anda.

Bahkan, berdasarkan studi di luar negeri, PM memicu karsinogenik, sehingga dapat timbul penyakit kanker dalam jangka panjang. Kemudian, PM tersebut masuk lewat saluran napas lanjut ke alveoli. Masuklah ke pembuluh darah masuk dengan proses oksidatif.

Hal ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Jelas itu dapat memicu stroke dan penyakit jantung untuk orang-orang yang berisiko.

"Seseorang bisa terkena jantung atau stroke. Bisa dilihat kalau orang sakit itu tapi enggak merokok, artinya tubuhnya disinyalir kena polusi udara tinggi, karena partikel halus masuk ke tubuhnya," tutur Dr Agus.

Selain itu, paparan polusi di dalam ruangan berasal dari penggunaan mesin-mesin elektrik, yang bisa menimbulkan polutan dalam luar ruangan. Penggunaan aksesoris furniture, seperti gordyn dan karpet dapat menimbulkan virus dan bakteri di dalam ruangan. Jika tidak dibersihkan, maka dampaknya bisa mengganggu pernapasan.

Sayangnya, sebut Dr Agus, paparan polusi udara di luar ruangan jadi concern masyarakat. Padahal polusi di dalam ruangan juga jadi hal penting yang harus dihindari.

Caranya yakni dengan menghindari timbulnya polutan di dalam ruangan lewat pembakaran, menanam tanaman seperti lidah buaya, pembuatan ventilasi yang bagus, penggunaan air purifier, serta cara-cara lainnya yang efektif mengurangi polutan di dalam rumah.

(okezone.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]