Kukerta Universitas Riau Gelar Sosialisasi Penjernihan Air dan Pembuatan Pestisida Alami di Meranti

Foto : Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau (UR) berikan solusi penjernihan air untuk masyarakat desa tanjung, meranti.

Loading...

MERANTI, Medialokal.co - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau (UR) berikan solusi penjernihan air untuk masyarakat desa tanjung, meranti, pada senin (12/08/2019) di Balai Seni desa tanjung.

Kegiatan ini dilakukan karena mengingat minimnya persediaan air bersih di desa tanjung yang sudah lama dilanda kemarau. Selama ini masyarakat desa tanjung menggunakan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari.

“kekurangan airbersih merupakan permasalahan yang setiap tahun di alami masyarakat desa tanjung setiap musim kemarau datang, dengan adanya solusi ini kami berharap masalah air bersih didesa tanjung ini dapat teratasi hingga masa yang akan datng” kata Marzlin Jamal, SKM selaku PJ kepala desa tanjung.

Penjernihan air ini dilakukan dengan bahan-bahan sederhana yang alami, aman bagi kesehatan dan lingkungan serta mudah dijumpai disekitar desa Tanjung. Disini mahasiswa kukerta unri merancang alat penyaringan air dengan menggunakan kapur sirih, arang bakau , Busa, filter aquarium, dan batu kerikil.

Prosespenjernihan dilakukan dengan beberapa tahapan yang diawali dengan proses koagulasi dan flokulasi sekaligus netralisasi air baku dengan kapur sirih sehingga air baku, dalam hal ini air gambut bercampur payau, yang memiliki pH asam dapat lebih netral dan zat warna yang terdapat didalam air gambut terikat oleh koagulan membentuk flok-flok sehingga dapat diendapkan.

Proses berikutnya dilanjutkan dengan proses filtrasi untuk mengurangi rasa asin yang terdapat pada air gambut yang bercampur dengan air pasang.proses filtrasi menggunakan bahan utama arang bakau yang baik untuk mengurangi bau dan rasa pada air baku.

Urutan bahan filrasi dari bahan pertama yakni batu kerikil yang berfungsiuntukproses aerasi yang dbantu oleh pipa yang telah dilubangi pada bagian atasnya sehingga mempermudah air kontak dengan udara (aerasi) untuk mengurangi kadar Fe dan Mn yang terkandung didalam air baku. Filter berikutnya yakni arang untuk menhilangkan bau dan rasa.

Kemudian dilanjutkan dengan filter akuarium yang berfungsi untuk menangkap partikel arang ikut terbawa selama proses filtrasi. Kemudian dilanjutkan dengan lapisan busa dengan pori yang lebih kecil berfungsi untuk menyaring kotoran kecil yang mungkin masih lolos pada penyaringan sebelumnya. Proses filtrasi diakhiri dengan batu kerikil dengan ukuran lebih besar yang berfungsi untuk mempermudah aliran air supaya tidak mudah meluap.

Hasil dari proses filtrasi tersebut air gambut yang berwarna merah menjadi bening akan tetapi sedikit berwarna putih karena warna kapur sirih.

Selain Penjernihan air, dalamkegiatan yang sama mahasiswa kukerta UNRI di desa tanjung juga memberikan sosialisasi pembuatan pestisida alami, pestisida ini berjenis insektisida. Insektisida ini dibuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di desa tanjung yaitu daun sirsak, tembakau, bawang putih, daun pepaya, dan serai.

Dalam sambutannya Marzlin selaku PJ kepala Desa Tanjung menambahkan, masyarakat desa tanjung juga membutuhkan pemanfaatan kearifan lokal yang ada didesa tanjung untuk dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

"Kemudian bahan-bahan untuk membuat pestisida tersebut di hancurkan dengan blender kemudian di fermentasi selama 24 jam. Setelah itu pestisida dapat digunakan selama 3 hari," harapnya (rls)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]