Gejolak di UIN Suska Riau:  Aksi dan Persuasif Tidak Menemukan Titik Temu

PEKANBARU, Medialokal.co - Belakangan ini Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau sering terjadi gejolak di kalangan mahasiswa dengan pihak pimpinan (rektor - red).

Mulai dari masalah pemilihan Dewan Mahasiswa (Dema) dan Senat Mahasiswa (Sema) yang tidak sesuai aturan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (SK Ditjen Pendis), fasilitas kurang memadai, kegiatan mahasiswa yang dibatasi serta banyak hal yang membuat mereka geram kepada Rektor.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh mahasiswa agar Rektor mempertimbangkan kembali kebijakannya yang tidak memihak kepada mahasiswa tersebut. Aksi sudah dilakukan berulangkali tetapi tidak ada solusi yang kongkrit.

"Kita sudah berulang kali melakukan aksi, meminta kepada Rektor agar meninjau ulang terkait kebijakan yang mencederai dapurnya mahasiswa. Tetapi rektor seolah tuli terhadap aspirasi kami. Ujar Teguh Azmi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Juma't (06/03/2020) sore.

Senada dengan itu, Muhammad Hamzah salah seorang mahasiswa UIN Suska Riau juga mengungkapkan bahwa dia dan beberapa kawannya  sudah melakukan secara persuasif, dengan harapan Rektor lebih membuka hatinya dan menerima keinginan mahasiswa tersebut. Dan bercita-cita kedepannya fokus bagaimana pengembangan minat dan bakat di kampus.

" Ya, kami sudah pernah ngobrol langsung dengan Rektor, menyampaikan perihal kegelisahan mahasiswa yang tidak kunjung selesai. Tapi Rektor juga belum menerima secara kongkrit. Padahal kita berharapnya beliau lebih bisa mendengar dengan hatinya dan menyelesaikan ini segera, sehingga kita fokus bagaimana pengembangan minat dan bakat di kampus," ujarnya

Sekedar informasi, mahasiswa UIN Suska Riau kembali turun ke jalan dengan membawa beberapa tuntutan pada hari Jumat (06/03/2020) pagi di depan gerbang UIN Suska Riau.

Unjuk rasa tersebut bertepatan dengan kunjungan kerja Wakil Presiden Maaruf Amin ke UIN Suska untuk menerima penganugerahan gelar Bapak Ekonomi Syariah Indonesia kepada Wapres yang diserahkan langsung oleh rektor UIN Suska Riau, Ahmad Mujahidin. (Rilis)