Ini Tata Cara Bersiwak atau Sikat Gigi saat Puasa Sesuai Tuntunan Rasullulah


Senin, 27 April 2020 - 08:53:51 WIB
Ini Tata Cara Bersiwak atau Sikat Gigi saat Puasa Sesuai Tuntunan Rasullulah Ilustrasi sikat gigi. (Sumber: Shutterstock)

MEDIALOKAL.CO - Tata Cara Bersiwak atau Sikat Gigi saat Puasa Sesuai Tuntunan Rasullulah.

Kebersihan gigi dan mulut merupakan bagian dari keimanan, termasuk menjaga aroma mulut yang sedap juga bagian dari kebaikan itu sendiri.

Islam menuntut kebersihan gigi dan mulut umatnya agar bersih dan segar melalui siwak, dan lainnya. Hanya saja mengutip dari islam.nu.or.id, saat puasa anjuran untuk membersihkan gigi dan mulut perlu diatur waktunya.

Pasalnya, pembersihan gigi dan mulut di siang hari perlu dihindari karena menyalahi keutamaan.

Tentunya saat berpuasa kita tidak boleh sembarangan berkumur ataupun menyikat gigi, karena berisiko membatalkan puasa, apabila pasta gigi atau air tertelan saat berpuasa. Oleh karena itu menyikat gigi saat puasa hukumnya adalah makruh.

Hal ini diungkap Syeh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam Nihaytuz Zain.

“Hal yang makruh dalam puasa ada tiga belas. Salah satunya bersiwak setelah zhuhur,” (Lihat Nihayatuz Zein fi Irsyadil Mubtadi’in, Cetakan Al-Maarif, Bandung, Halaman 195).

Makruh adalah hukum dimana meninggalkannya mendapat pahala, dan bila dikerjakan tidak berdosa.

Alasan bersiwak atau berkumur adalah makruh, karena pembersih mulut di saat puasa merupakan tindakan yang menyalahi utama.

Utamanya adalah mendiamkan mulut dan aromanya yang kurang sedap apa adanya saat berpuasa.

Aroma ini yang lebih disukai Allah di hari kiamat kelak.

Lalu, bagaimana cara Rasullulah SAW bersiwak atau menyikat gigi? Simak di halaman berikutnya.

Tata Cara Rasullulah SAW Bersiwak (Sikat Gigi)
Zaman Rasullulah SAW dahulu meski belum mengenal sikat gigi dengan odol (pasta gigi) seperti yang dilakukan masyarakat zaman sekarang, tetapi sudah ada cara bagaimana membersihkan gigi, yaitu dengan bersiwak menggunakan batang kayu arok.

Melihat dari gerakan dan tujuan siwak kini sama dengan kegiatan menyikat gigi.

Ada beberapa anjuran Rasullulah saat bersiwak atau menykat gigi.

Mengutip NU Online, Sabtu (25/4/2020) bersiwak disunnahkan dilakukan setiap kali akan menjalankan sholat yang memiliki beberapa kali takbir, seperti salat tarawih, dhuha, qabliyah badiyah.

Anjuran ini tertuang dalam hadis Imam Nawawi, Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzab, halaman 283.

"Jika ada orang yang ingin melakukan salat yang mempunyai banyak salam seperti salat tarawih, dhuha, salat 4 rakaat sunnah, dzuhur dan ashar, tahajud dan lain sebagainya. Maka disunahkan bersiwak setiap kali 2 rakaat, karena berdasarkan sabda rasulullah 'niscaya akan aku perintahkan kepada mereka untuk bersiwak pada setiap kali salat'," bunyi hadist tersebut.

Bersiwak atau menyikat gigi juga sebaiknya menggunakan tangan kanan. Mengingat perilaku Rasulullah saat melakukan hal baik selalu menggunakan tangan kanan.

Disunnahkan juga jari kelingking berada di bawah batang siwak atau sikat gigi, sehingga jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk berada di atas batang siwak dan jempol berada di bagian bawah siwak.

Setelah bersiwak sebaiknya batang siwak diletakkan di bagian belakang telinga kiri.

Menelan ludah pada kali pertama memulai bersiwak, meskipun kayu yang digunakan untuk gosok gigi tidaklah dalam kondisi baru, sehingga ada sunah menyuci batang siwak setiap kali bersiwak.

Selanjutnya, panjang batang sikat gigi atau kayu siwak makruh jika lebih panjang dari satu jengkal. Apabila lebih dari satu jengkal konon setan numpang naik pada sisi lebihnya.

Disunahkan ada guguritan guguritan celah pada kayu siwak, atau kalau dalam sikat gigi cukup karena sudah ada bulu-bulunya.

Bersikap tenang dan diam, makruh bersiwak sambil berbicara dengan orang lain.

Berikutnya, disunahkan memulai bersiwak dari area mulut bagian kanan sampai separuhnya. Baru kemudian bagian separuh yang kiri, hal itu berlaku untuk bagian dalam dari gigi serta bagian luar dari gigi.

Menggosok atau menykat gigi harus dari bagian pangkal gigi geraham, baik secara membujur maupun melintang.

Disunahkan juga menyikat bagian langit-langit mulut dan gigi yang masih tersisa secara melintang.

Sikat juga lidah secara membujur, gosokkan dilakukan secara lembut dan perlahan.(*)