Jokowi Perintahkan Prabowo Belanja Senjata


Kamis, 09 Juli 2020 - 14:55:38 WIB
Jokowi Perintahkan Prabowo Belanja Senjata Presiden joko Widodo saat memberi arahan pada sejumlah menteri.  

JAKARTA, Medialokal.co - Presiden Joko Widodo memanggil sejumlah pimpinan kementerian berpostur anggaran besar rapat di Istana Negara, Selasa (7/7/2020) lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan para menteri-menterinya untuk bekerja cepat, dari ordinary ke extra ordinari.

''Kita harus ganti chanel, dari ordinary pindah channel ke ke extra ordinary, dari cara-cara yang sebelumnya rumit ke cara-cara yang cepat dan sederhana, dari cara yang SOP normal kita harus ganti cara ke SOP yang shortcut, SOP yang smart shorcut. Bagaimana caranya, Bapak dan ibu  dan saudara-saudaralebih tahu dari saya menyelesaikan ini. Jangan biasa-biasa saja,'' kata Jokowi.

''Ini mengerikan, kepala negara yang hampir semua saya telpon semua mengatakan yang sama. Dari waktu ke waktu, prediksi ekonomi dunia tidak semakin baik, semakin buruk. Dulu ngomong global ekonomi  growth nya akan minus 2,5 persen, ganti lagi ke minus 5 persen, terakhir OECD bahkan minus 6-7,6 persen. Lah kalau kita ini menangap biasa-biasa saja, waduh, bahaya banget,'' kata dia. 

Jokowi meminta menteri-menterinya hati-hati,di kuartal pertama pertumbuhan kita 2,7 persen dari biasanya 5. Meski angka kwartal II belum keluar, terlihat sekali ada penurunan demand, penurunan supply, ada penurunan produksi, terganggu semua, kita semua harus paham dan sadar, karena mobilitasnya kita batasi,'' kata Jokowi. 

Mobilitas dimaksud, dikatakan jokowi seperti pariwisata anjlok, mobilitas dibatasi aktivitas hotel dan restoran tergangu, mall ditutup life style anjlok terganggu.  

Dalam situasi seperti ini, disebutkan Jokowi, yang bisa memperbaiki situasi ekonomi tidak ada yang lain kecuali belanja pemerintah.

Karena itulah dia meminta agar belanja pemerintah ini dipercepat. Terutama yang anggarannya gede-gede. ''Kemendikbud ada Rp70,7 triliun, Kemensos Rp104,4 triliun, kemenhan Rp117,9 triliun, Polri Rp92,6 triliun, Kemenhub Rp32,7 triliun.Saya minta di kementerian, di kepolisian ini dipercepat semuanya. Saya undang disini yang gede-gede tadi,'' kata dia. 

Presiden meminta regulasi disederhanakan, SPO disederhanakan, karena semua berkejar-kejaran dengan waktu. ''Kalau ndak, ngeri saya, terus terang saya ngeri, terutama di kwartal ke-3 ini. Kuncinya di kwartal Ke-3.Saya melihat memang setelah kita rapat kabinet disini, ada pergerakan yang lumayan. Sudah bergerak lebih baik, lebih bagus, tapi belum sesuai yang saya harapkan,'' kata Jokowi. 

Karena itulah, sebut jokowi, semua dikumpulkan untuk mengungkit ini. 

''Saya titip, beli produk dalam negeri. misal di Kemenhan, bisa aja beli di DI, beli di Pindat, beli di PAL yang bayar disini yang cash-cash-cash APBD, beli produk dalam nbegeri, saya kita Pak Menhan juga lebih tahu mengenai ini,'' kata dia. 

''Kepolisian juga sama, belanja-belanja yang dulu belanja keluar, rem dulu, beli belanja produk-produk kita agar ekonomi kena triger  bisa memacu growth, pertumbuhan  kita, Sekali lagi percepat belanja, belanjanya produk dalam negeri,'' sebut Presiden.

Begitupun untuk obat-obatan, kalau perlu stok nggak apa-apa, sebut Jokowi, tapi stok obat dalam negeri. 

Dikatakan dia seperti PCR bisa beli di dalam negeri karena sudah bisa buat. Begitpun dengan rapid test, masker dan APBD yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri. 

''Masker, buanyak kita produksinya, APD, 17 juta produksi kita per bulan, padahal kita pakai hanya 4-5 juta, hal-hal seperti ini saya mohon bapak ibu menteri, sekjen dirjen tahu problem yang kita hadapi. Jangan sampai menganggap kita pada situasi biasa-biasa saja. Karena saya lihat stimulus ekonomi belum. Bansos sudah lumayan, kesehatan masih perlu dipercepat, stimulus konomi UMKM  tengah dan gede belum,'' kata dia.

Jokowi mengaku saat ini dia melihat belanja kementerian harian, setiap hari. Karena dia mengkhawatirkan kuartal ketiga. ''Kuncinya kuartal ketiga,,'' pungkas presiden.(*)