Ini Makna Nomor Urut 4 Bagi Pasangan Calon Bupati Inhu Irjenpol (P) Drs H Wahyu Adi-Supriati


Jumat, 25 September 2020 - 20:37:45 WIB
Ini Makna Nomor Urut 4 Bagi Pasangan Calon Bupati Inhu Irjenpol (P) Drs H Wahyu Adi-Supriati Calon Bupati Inhu Irjenpol (P) Drs H Wahyu Adi saat gelar jumpa pers bersama wartawan liputan Inhu

INHU, Medialokal.co - Calon Bupati Kabupaten Indragiri hulu (Inhu) Irjenpol (P) Drs H Wahyu Adi konferensi pers dengan wartawan liputan Kabupaten Inhu, selain menjelaskan filosofi nomor 4, pasangan Wahyu Adi-Supriati ini menjelaskan pertama yang dikerjakan ketika terpilih di Pilkada Inhu 9 Desember 2020 mendatang.

Dalam jumpa pers Wahyu Adi menjelaskan, nomor urut 4 yang di peroleh pasangan Irjenpol (P) Drs H Wahyu Adi-Supriatil sesuai dengan angka terakhir pendidikan akademi militer tahun 1984 dan maju sebagai pasangan calon bupati didukung oleh 4 Partai politik, diantaranya PDI-Perjuangan, Demokrat, PAN dan Perindo, total jumlah 12 kursi di DPRD Inhu.

Wahyu Adi juga memaparkan selama 36 tahun mengabdi sebagai birokrat dijelaskanya sejumlah jabatannya di strategis di kepolisian yang pernah di embanya, diantaranya pernah menjabat Kasat Reskrim di Polres Inhu tahun 1984 ketika baru lulus dari Akademi kepolisian (Akpol), kemudian menjadi Kapolsek Lubuk Jambi tahun 1986 dan tahun 1987 bertugas di Polda Riau sampai tahun 1991.

"Saya memiliki satu orang istri dengan nama Saras Wati dan kami di karuniai lima orang anak," kata Wahyu menekan profil singkatnya.

Wahyu Adi menjelaskan kalau dirinya bagian dari wartawan, sebab pernah ditugaskan menjadi Kepala pusat penerangan (Kapuspen) tahun 1996 sampai dengan tahun 1998. Kemudian Wahyu Adi mempersilahkan wartawan menanyakan terkait yang ingin diketahui tentang dirinya dan Pilkada Inhu 2020 yang di ikutinya.

5 wartawan pertama yang mengajukan pertanyaan kepada Wahyu Adi, dijawab dengan tenang dan penuh keakraban, pertama Lamhot Manurung, menyampaikan pertanyaan seperti apa Bersame Wahyu Adi-Supriati (BWS) dengan jargon "Juara dan Terdepan" seperti apa jargon BWS dengan kondisi banyak problem di segala sektor pendidikan, pembangunan infrastruktur dan kesehatan?

"Bagai mana BWS mengimplementasikan jargon Juara dan Terdepan dengan kondisi Inhu saat ini" kata Lamhot Manurung menjelaskan kalau dirinya berasal dari media warta pembaharuan.

Kemudian Kusdianto menyarankan agar Calon Bupati mengajak Calon Bupati Wahyu Adi lebih bersemangat dan mengajak wartawan yang hadir untuk bersama sama menyuarakan jel-yel Wahyu Adi-Supriati dan di pandu oleh ketua relawan BWS Miswanto, namun sebelumnya, Kusdianto menanyakan apa motifasi Wahyu Adi menjadi Bupati Inhu? 

Kemudian pertanyaan ketiga disampaikan oleh Jason Sandroman wartawan Gatra, menanyakan visi dan misi Wahyu Adi menjadi Bupati. "Bapak pulang kampung ni ke Inhu, apa visi dan misi bapak menjadi Bupati," kata Jason bertanya.

Wartawan ke empat yang bertanya adalah Dasmun, dia menanyakan apa yang akan dilakukan pertama kali ketika pasangan Wahyu Adi-Supriati terpilih di Pilkada Inhu 9 Desember 2020, ketika itu pertanyaan Dasmun di jawab Wahyu Adi. "Saya akan benahi sistim birokrasi di Pemda Inhu," kata Wahyu Adi, 

Namun Dasmun kembali mempertajam pertahannya, "Apakah sistim birokrasi di Inhu tidak benar," tanya Dasmun wartawan senior yang menjabat sebagai penasihat PWI Inhu, namun dengan santai dan bersahaja Wahyu Adi menjelaskan, tentang dirinya yang juga berasal dari birokrat dan mengabdi di kepolisian selama 36 tahun, maka pembenahan birokrasi merupakan hal mendasar untuk dilakukan, bukan birokasi di Inhu tidak benar, tapi pembenahan birokrasi tetap dilakukan pertama kali," kata Wahyu Adi.

Dilakukan perbaikan tatanan birokrasi, kata Wahyu Adi, bukan berarti tatanan birokrasi yang ada saat ini buruk dan bobrok, namun demikian dalam melakukan tugas pertama jika pasangan Wahyu Adi-Supriati terpilih menjadi Bupati akan dilakukan perbaiki terlebih dahulu dalam program kerjanya adalah, perbaikan tatanan birokrasi, disamping dilakukan peningkatan mutu pendidikan, kesehatan dan insfratrukur. 

Pertanyaan ke lima, wartawan terakhir yang menaya kepada calon bupati Wahyu Adi adalah Kasmedi dari Riau Pos, dia menjelaskan tidak bertanya dan juga tidak untuk dapat penilaian, namun dirinya mau mendengar penjelasan Wahyu Adi sebagai calon bupati terhadap kondisi Inhu sejak tahun1984, sebab atas dasar itulah Wahyu Adi calon bupati.

"Sepeti apa bapak melihat Kabupaten Indragiri hulu sejak tahun 1984 sampai sekarang,"? tanya Kasmedi mantan ketua PWI Inhu ini.

Tiga jawaban wartawan yang dijawab sekaligus oleh calon bupati Inhu Wahyu Adi, diantaranya, kenapa pulang ke Inhu? Wahyu Adi menjelaskan pengabdiannya di jalur kepolisian tahun 1984 sampai dengan 2019, dan itu merupakan pengabdian kepada bangsa dan negara ini lewat jalur kepolisian dan tidak memiliki hak sipil.

"Setelah pensiun dari kepolisian dengan pangkat terakhir Inspektur jenderal polisi (Irjenpol), saya menggunakan hak sipil dengan kemampuan yang ada dan pengalaman untuk mengabdi, motifasi untuk pengabdian," kata Wahyu Adi menjawab pertanyaan Jason.

Ketika terpilih, visi dan misinya akan disesuaikan dengan pembangunan nasional. "Untuk melakukan pembangunan, akan disesuaikan dengan visi misi presiden, kalau dulu namanya nawa cita, kalau sekarang kerja kerja dan kerja di segala sektor bidang," kata Wahyu Adi. 

Menjawab pertanyaan Lamhot Manurung, Wahyu Adi menjelaskan, jargon "Juara dan Terdepan" dilihat dari jumlah partai pengusung kalau dirinya mendapatkan dukungan 4 partai politik yang memiliki 12 kursi di DPRD Inhu, sedangkan syarat hanya 8 kursi dan kalau dilihat dari warna sangat lengkap, ada merah, putih dan biru itu kalau dilihat dari warna.

Kalau dilihat diri saya dari gelar, dibandingkan dengan calon bupati lainya di Inhu, Wahyu Adi memiliki 6 gelar termasuk gelar haji diantaranya Irjenpol, Drs, Haji, Sarjana Hukum, Master Hukum dan Master Sains dan kemudian ditambahkan lagi gelar pariban Batak sebab kakak iparnya adalah orang batak.

Masih menjawab pertanyaan Lamhot Manurung, kenap harus juara sebab jargon juara itu adalah motifasi untuk menjadi juara di segala bidang, baik bidang kesehatan yang harus bagus, pendidikan serta seluruh bidang. "Pelayanan terbaik dan juara dibidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan insfratrukur serta seluruh bidang lainya.

"Mendukung penjualan produk UMKM hasil lokal seperti keripik bawang, bolu berendam di 100 Indomaret yang ada di Inhu, ini untuk menolong masyarakat Inhu, itu bagian kecil pemikiran saya bidang peningkatan ekonomi," ucap Wahyu Adi.

Pertanyaan kelima, Wahyu Adi melihat inhu sejak tahun 1984 sampai dengan sekarang, dijelaskanya, kalau dahulunya dia adalah anggota Polri, namun dari tahun 1984 sampai tahun 2019 itu sudah 34 tahun, itu bisa dihitung dari berapa banyak anak Inhu yang mengabdi di kepolisian dengan pendidikan Akpol atau berpangkat perwira saja itu belum ada, atau adik letingnya yang masuk dari Inhu untuk pendidikan Akpol dan Akabri itu belum ada. 

"Berkaitan sumber daya manusia dengan itu juga, masyarakat Inhu akan di persiapkan salah satunya adalah persiapan fisik, setiap desa dan kecamatan fasilitas olahraga akan dibangun untuk persiapan fisik," kata Wahyu Adi.

Kata Wahyu Adi, pada Sabtu dan Minggu anak-anak kelas dua SMA sederajat akan dilatih fisiknya yang ingin melanjutkan sekolah kedinasan, disetiap fasilitas olahraga akan disiapkan pelatihnya. "Saya akan siapkan latihan akademisi untuk generasi muda Inhu," kata Wahyu Adi. 

Diakhir jawaban Wahyu Adi atas pertanyaan wartawan disampaikannya, masih belum lengkap jawaban itu, katanya biar kawan kawan wartawan penasaran untuk mendalaminya kembali. "Kan masih belum lengkap, nanti saya jelaskan secara rinci dilain hari," ujar jendral polisi bintang dua purnawirawan itu. (*)