MEDIALOKAL.CO -- Kisah viral mengharukan kembali datang dari upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa Turki 6 Februari 2023. Tapi, kali ini bukan soal penyelamatan manusia, melainkan seekor kucing.
Pasca diselamatkan, kucing tersebut tidak pernah berpisah dari Ali Cakas, petugas pemadam kebakaran yang menyelamatkannya. Ali memberi nama kucing itu "Enkaz", yang artinya reruntuhan.
"Saya melihat kesedihan pada kucing ini. Saya menjaganya tetap di sisi saya, terutama jika pemiliknya datang. Kami berbagi semua yang kami makan dan minum di sini dengan Enkaz. Kami telah mencoba menemukan beberapa petunjuk tentang pemiliknya. Tapi dia (Enkaz) tidak pergi. Jika pemiliknya tidak kunjung datang, saya berencana untuk membawanya; ini akan menjadi kenangan," tutur Ali seperti dikutip dari TRT, Jumat (17/2/2023).
Brigade Pemadam Kebakaran Mardin telah menyelamatkan lima orang dan dua kucing dari reruntuhan Gedung Apartemen Akan di Nurdagi, Provinsi Gaziantep, enam hari setelah gempa Turki. Sejumlah kucing pun telah diantarkan ke pemiliknya.
Saat bencana gempa Turki memasuki hari ke-11, jumlah korban tewas di Turki mencapai 36.187 orang, menjadikannya bencana paling mematikan di negara itu dalam satu abad terakhir.
Keajaiban Masih Terjadi
Setidaknya tiga orang lagi, berhasil diselamatkan pada hari ke-10 pasca gempa Turki.
Aleyna Olmez yang berusia 17 tahun dijuluki "gadis ajaib" ketika dia berhasil "ditarik" hidup-hidup dari reruntuhan bangunan di Kahramanmaras, Turki, pada Kamis (16/2), atau 248 jam setelah gempa dahsyat magnitudo 7,8.
Oleh tim penyelamat, Aleyna langsung dibawa ke Kahramanmaras Sutcu Imam University Faculty of Medicine. Dia didampingi oleh bibi dan neneknya.
Prof. Dilber, yang menangani Aleyna mengatakan, dia sangat terkejut dengan kondisi kesehatan anak itu yang baik.
"Dia tidak bisa makan apapun dan tidak minum apapun sepanjang waktu (ketika berada di bawah reruntuhan), tapi dia masih dalam kondisi baik. Karena dia sama sekali tidak dapat bergerak di bawah reruntuhan, kita bisa mengatakan bahwa ketidakaktifannya itu telah sedikit melindungi Aleyna... Tidak ada hipotermia. Tes darah juga menunjukkan fungsi ginjal yang sangat baik. Enzim otot tidak terlalu tinggi. Terapi cairan segera dimulai," ujar Prof. Dilber seperti dikutip dari CNN.
Kini, Aleyna dilaporkan telah diterbangkan ke Ankara.
Penyelamatan Aleyna kemudian disusul dengan penyelamatan Neslihan Kilic (30) di Kahramanmaras dan bocah laki-laki berusia 12 tahun bernama Osman di Hatay, yang memberi tahu tim penyelamat bahwa ada lebih banyak orang yang terkubur di dekatnya.
Total kematian akibat gempa Turki, baik di Turki maupun di Suriah, telah mencapai lebih dari 42.000 orang. Upaya untuk menyelamatkan para penyintas sebagian terhambat oleh musim dingin, sementara lainnya bergulat dengan tantangan logistik untuk mengangkut bantuan ke Suriah barat laut, yang dikuasai pemberontak.(*)
Sumber : Liputan6.com