Tradisi Aghi Ghayo Onam di Kampar, dari Potensi Wisata Religi Hingga Sajian Aneka Makanan Khas Daerah


Sabtu, 29 April 2023 - 21:00:00 WIB
Tradisi Aghi Ghayo Onam di Kampar, dari Potensi Wisata Religi Hingga Sajian Aneka Makanan Khas Daerah

BANGKINANG, MEDIALOKAL.CO -- Setiap Tanggal 7 Syawal ada tradisi unik yang melibatkan ribuan orang di beberapa kampung di Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Tradisi yang selalu mendapat perhatian masyarakat luas di Kabupaten Kampar bahkan dari luar Kabupaten Kampar dan luar negeri itu adalah Perayaan Hari Raya Enam atau oleh masyarakat setempat sering disebut Aghi Ayo Onam atau Ayi Ayo Onam atau Aghi Ayo Zora.

Perayaan Aghi Ayo Onam beserta sejumlah tradisi dan kebiasaan yang dilakukan masyarakat setelah melaksanakan ibadah puasa sunnah bulan Syawal, tanggal 2-7 Syawal tidak kita ditemui di seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Kampar, namun hanya ada di sejumlah desa/kelurahan di Kecamatan Bangkinang dan sebagian Kecamatan Salo.

Aghi Ayo Onam tidak hanya sekedar hari raya biasa yang selalu ditandai dengan saling kunjung mengunjungi antara sanak saudara maupun kerabat, tetapi ada sejumlah tradisi unik yang dilakukan pada Aghi Ayo Onam. Diantaranya yang cukup menarik perhatian adalah ziarah kubur yang dilakukan secara bersama-sama ke tempat pemakaman keluarga atau pemakaman suku di kampung tersebut.

Pergerakan masyarakat secara bersama-sama setelah Salat Subuh berjemaah hingga menjelang masuknya waktu Sholat Zuhur menuju tempat pemakaman yang satu ke pemakaman lainnya membuat suasana kampung yang melaksanakan ziarah kubur menjadi begitu sangat ramai. 

Ratusan bahkan ribuan orang akan dijumpai di jalanan di sepanjang kampung. Belum lagi masyarakat dari luar atau para karib kerabat masyarakat yang ingin sekedar menyaksikan tradisi unik ini dan bahkan ikut merayakan tradisi ziarah kubur dan melakukan kegiatan ziarah kubur dan silaturahmi di kampung itu membuat suasana benar-benar menjadi ramai.

Momen perjumpaan di jalanan ini juga dimanfaatkan masyarakat untuk saling bermaaf-maafan yang disertai salam-salaman dan berbincang tentang apa saja ketika dalam perjalananan dengan berjalan kaki tersebut.

Setelah mendo'akan arwah yang telah meninggal dunia, pergerakan masyarakat kembali terlihat menuju tempat ibadah baik di masjid atau musalah guna melaksanakan slat Zuhur berjemaah dan makan siang bersama. Setelah itu masyarakat kembali ke rumah masing-masing guna menyambut tamu atau berkunjung dari rumah sanak keluarga yang satu ke rumah sanak keluarga atau kerabat yang lainnya.

Perayaan Aghi Ayo Onam tahun ini yang jatuh pada hari ini, Sabtu (29/4/2023) tampak sangat ramai.

Setelah beberapa tahun terakhir keramaian dibatasi karena pandemi Covid-19, hari ini masyarakat seakan melepaskan diri dari pembatasan-pembatasan yang dilakukan pemerintah beberapa tahun lalu.

Selain melakukan ziarah kubur, masyarakat di beberapa desa seperti Desa Muara Uwai, Desa Pulau Lawas, Desa Binuang, Kelurahan Pulau dan Kelurahan Pasir Sialang di Kecamatan Bangkinang serta beberapa desa di Kecamatan Salo seperti Desa Sipungguk dan Desa Gantung Damai.

Salah satu hal yang cukup menarik perhatian masyarakat yang datang dari luar adalah tradisi masyarakat yang menyajikan aneka makanan tradisonal. Hampir di seluruh rumah menyajikan makanan tradisional untuk sanak saudara dan karib kerabat yang datang berkunjung.

Diantara makanan tradisional yang selalu kita temui setiap Aghi Ayo Onam adalah lemang bersama sarikaya, goreng pisang, ketupat, lopek, kue jalo, kue palito daun, sate hingga bakso dan beraneka ragam makanan lainnya.

Harnadi (41), salah seorang warga Kecamatan XIII Koto Kampar yang baru pertama kali melihat tradisi unik sambil berkunjung dalam rangka halal bihalal dengan kerabatnya di Desa Sipungguk sangat terkesan dengan tradisi sebagian masyarakat Kecamatan Bangkinang dan Salo ini.

Menurut Harnadi, tradisi ini sangatlah layak dijadikan wisata religi dan dipromosikan ke berbagai daerah melalui media ataupun media sosial sehingga bukan tidak mungkin puluhan bahkan ratusan ribu orang dari luar daerah bahkan dari luar negeri datang ke daerah ini melihat dari dekat tradisi budaya yang luar biasa ini.

"Kalau sekarang kami dengar banyak yang datang dan pulang dari Malaysia dan beberapa negara lainnya. Tapi mereka merupakan warga perantauan yang sengaja pulang ke kampung halaman waktu Aghi Ayo Onam," bebernya.

Perayaan Aghi Ayo Onam tahun ini kembali diramaikan kedatangan Gubernur Riau H Syamsuar. Mantan Bupati Siak yang juga beristri orang Bangkinang ini menyebut bahwa Aghi Ayo Onam hendaknya menjadi ajang promosi wisata religi.

Syamsuar juga menyampaikan, perayaan Aghi Ayo Onam sudah menjadi tradisi turun temurun dan perlu terus dilanjutkan. "Selain berkumpul dengan keluarga, juga menjadi ajang silaturahmi masyarakat Kampar yang pulang kampung dari berbagai daerah dan negara tetangga. Tujuan Hari Raya Onam ini juga untuk mendo'akan para arwah para pendahulu kita," ungkap Syamsuar.

Sementara itu Penjabat Bupati Kampar H Kamsol disela-sela mendampingi Gubernur Riau menyampaikan, selain untuk meningkat ukhuwah Islamiyah, Aghi Ayo Onam juga suatu kebanggaan masyarakat Kabupaten Kampar karena tra?isi ini menggambarkan kentalnya rasa persaudaraan dan kekompakan masyarakat Kampar dalam mengekspresikan rasa syukur kepada Allah SWT setelah sebulan melaksanakan puasa dibulan Ramadan beserta ibadah lainnya dan dilanjutkan dengan puasa sunnah dibulan Syawal yang dimulai sejak Tanggal 2 hingga 7 Syawal dan diiringi dengan ziarah kubur dan saling bermaaf-maafan.

Momen ini diharapkan agar benar-benar mampu mengantarkan tatanan kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai agama, akhlak mulia dan kebersamaan.(*)