Qaulan Baligha Langkah Komunikasi Efektif


Sabtu, 15 Juli 2023 - 17:21:42 WIB
Qaulan Baligha Langkah Komunikasi Efektif

MEDIALOKAL.CO -- Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak dapat menghindari berbagai macam bentuk komunikasi karena dengan komunikasi manusia dapat membangun relasi yang dibutuhkannya sebagai makhluk sosial. Komunikasi dipahami sebagai penyampain pesan (ide/gagasan/pemikiran, informasi, ajakan) kepada orang lain secara lisan, tulisan, langsung-tidak langsung, juga melalui media.

Komunikasi secara efektif juga menciptakan suasana harmonis dan meningkatkan kekompakan, dengan begitu rasa percaya antara satu sama lain juga akan terbentuk. Dengan begitu Anda akan merasa dekat satu sama lain, sehingga menciptakan hubungan yang kompak. Komunikasi bermaksud menyampaikan pesan (informasi, gagasan) agar dipahami oleh penerima pesan (komunikan) dan berdampak pada perubahan sikap atau perilaku.

Komunikasi Islam adalah proses penyampaian pesan-pesan keislaman dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi dalam Islam. Dengan pengertian demikian, maka komunikasi Islam menekankan pada unsur pesan (message), yakni risalah atau nilai-nilai Islam, dan cara (how), dalam hal ini tentang gaya bicara dan penggunaan bahasa atau retorika. Pesan-pesan keislaman yang disampaikan dalam komunikasi Islam meliputi seluruh ajaran Islam, meliputi akidah (iman), syariah (Islam), dan akhlak (ihsan).

Dalam salah satu ungkapan Arab disebutkan ucapan atau perkataan menggambarkan si pembicara. Atau ungkapan lain yang mengatakan katakata yang baik adalah sedeqah. Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa perkataan/ucapan, atau dengan istilah lain, kemampuan berkomunikasi akan mencerminkan apakah seseorang adalah terpelajar atau tidak.

Dengan demikian, berkomunikasi tidaklah identik dengan menyampaikan sebuah informasi. Para pakar komunikasi, sebagaimana yang dikutip oleh Jalaluddin Rakhmat, (Al Hikmah) berpendapat bahwa setiap komunikasi mengandung dua aspek, yaitu aspek isi dan aspek kandungan, di mana yang kedua mengklasifikasikan yang pertama dan karena itu merupakan metakomunikasi atau di luar komunikasi.

Komunikasi memang bukan hanya menyampaikan informasi tetapi yang terpenting adalah mengatur hubungan sosial di antara komunikan Untuk itu, demi terciptanya suasana kehidupan yang harmonis antar anggota masyarakat, maka harus dikembangkan bentuk-bentuk komunikasi yang beradab, “Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan Baligha – perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.“ (QS An-Nissa :63).

Dalam komunikasi islam terdapat prinsip qaulan baligha yaitu berasal dari kata baligh berarti tepat, lugas, fasih, dan jelas maknanya. Qaulan Baligha artinya menggunakan kata-kata yang efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok masalah, dan tidak berbelit-belit. Agar komunikasi tepat sasaran, gaya bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan kadar intelektualitas komunikan dan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh peserta komunikasi/ komunikan ataupun audiens. Qaulan baligha merupakan interaksi dan komunikasi yang membekas dan menetap ke dalam hati pendengarnya

"Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar akal (intelektualitas) mereka” (H.R. Muslim). Sedangkan dalam ayat lainnya dijelaskan, ”Tidak kami utus seorang rasul kecuali ia harus menjelaskan dengan bahasa kaumnya” (QS.Ibrahim:4).

Dalam kehidupan sehari hari gaya bicara dan pilihan kata dalam berkomunikasi dengan orang awam tentu harus dibedakan dengan saat berkomunikasi dengan kalangan cendekiawan. Berbicara di depan anak TK tentu harus tidak sama dengan saat berbicara di depan mahasiswa. Dalam konteks akademis, kita dituntut menggunakan bahasa akademis.

Saat berkomunikasi di media massa, gunakanlah bahasa jurnalistik sebagai bahasa komunikasi massa. Dan juga penerapan prinsip komunikasi qaulan’ baligha dalam lingkungan keluarga adalah dengan menyesuaikan kepada sifat-sifat komunikan (anak usia dini) yang diajak berbicara, penyesuaian tersebut dapat menggunakan kerangka tujuan, pengalaman dari audien serta mampu menyentuh sekaligus hati dan akalnya.

Dimana prinsip qaulan baligha dapat tercapai apabila orang tua mampu menyampaikan ucapan yang menggugah hati anaknya sebagai komunikan dengan menyentuh perasaannya.

Meski jujur menjadi barang langka di era millenial sekarang ini, yang membutuhkan panduan serta arahan-arahan yang praktis dengan menggunakan media online. Kita pantas merasa takut jika meninggalkan generasi yang lemah dengan generasi terdahulu. Maka kita harus mampu mengaplikasikan qaulan baligha yaitu perkataan yang benar yang hendaknya harus menjadi patokan setiap muslim berkata-kata dalam kehidupan sehari-hari. Banyak contoh kehidupan yang dapat kita jadikan itibar.

Penulis : Mela Kusmiati mahasiswi Pascasarjana Universitas Riau & Maymoni Syahputra mahasiswa Institute of Business Law and Management.