Pemerintah Desa Sungai Intan Gelar Haul Jamak Sekampung, Hormati Tiga Ulama Besar


Ahad, 16 Februari 2025 - 20:26:03 WIB
Pemerintah Desa Sungai Intan Gelar Haul Jamak Sekampung, Hormati Tiga Ulama Besar

Tembilahan Hulu - Pemerintah Desa Sungai Intan, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, sukses menggelar Haul Jamak Sekampung untuk menghormati tiga ulama besar: Tuan Guru Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani, Syekh Abdurrahman Siddiq, dan Tuan Guru Mastur bin H. Ahmad. Acara ini menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk mengenang jasa dan keteladanan para ulama yang berperan besar dalam menyebarkan nilai-nilai Islam di daerah tersebut.  

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu malam (15/02/2025) di Balai Pertemuan Desa Sungai Intan. Acara dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk perwakilan pemerintah kecamatan, ustaz, serta ratusan masyarakat setempat. Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme warga dalam menjaga tradisi keagamaan dan penghormatan terhadap para pendahulu.  
 

Kepala Desa Sungai Intan, Ahmad Ependi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh pihak. Ia menekankan pentingnya mendoakan para waliyullah dan ulama terdahulu sebagai bentuk penghormatan dan ikhtiar menjaga keberkahan. “Mereka adalah peletak dasar moral dan spiritual yang harus kita teladani,” ujarnya.  

Haul Jamak Sekampung merupakan agenda rutin tahunan yang digelar setiap bulan Sya’ban, bertepatan dengan wafatnya Tuan Guru Mastur bin H. Ahmad, salah satu murid Syekh Abdurrahman Siddiq asal Sapat. Pemilihan bulan Sya’ban juga dimaknai sebagai persiapan menyambut Ramadan, sekaligus momen refleksi atas kontribusi ulama dalam membimbing masyarakat.  

Tuan Guru Muhammad Zaini Abdul Ghani dikenal sebagai ahli tasawuf yang karyanya mendunia, sementara Syekh Abdurrahman Siddiq merupakan ulama penulis kitab dan pejuang pendidikan. Adapun Tuan Guru Mastur, sebagai murid Syekh Siddiq, berjasa mengembangkan pondok pesantren dan memajukan literasi keagamaan di Desa Sungai Intan.  

Selain sebagai ritual keagamaan, Haul Jamak dijadikan sarana edukasi bagi anak muda. Melalui ceramah, pameran arsip, dan dongeng sejarah, anak-anak diajak mengenal perjuangan ulama. “Kami ingin mereka tidak hanya hafal nama, tetapi juga meneladani sikap zuhud dan keilmuannya,” jelas panitia.  

Acara diisi dengan tausiyah dari ustaz setempat yang mengupas kisah keteladanan tiga ulama, dilanjutkan pembacaan Surah Yasin dan doa bersama. Masyarakat juga menyajikan hidangan khas sebagai bentuk sedekah. Ritual ini memperkuat kebersamaan dan mengingatkan pentingnya menjaga tradisi leluhur.  

Pemerintah Desa Sungai Intan berkomitmen menjadikan Haul Jamak sebagai agenda budaya yang berkelanjutan. Kedepan, akan dikembangkan program dokumentasi sejarah lisan dan penerbitan buku biografi ulama. “Ini upaya konkret agar warisan intelektual dan spiritual mereka tetap hidup di hati generasi mendatang,” tutup Ahmad Ependi.