Cerita Kesurupan Massal di SMK Jakarta, Satu Sekolah Sampai Harus Diruqyah


Kamis, 08 Agustus 2019 - 10:18:27 WIB
Cerita Kesurupan Massal di SMK Jakarta, Satu Sekolah Sampai Harus Diruqyah

MEDIALOKAL.CO - Peristiwa kesurupan massal seringkali terjadi di sejumlah sekolah menengah. Termasuk di salah satu SMK farmasi di Jakarta beberapa tahun silam. Seorang narasumber yang kebetulan bersekolah di SMK tersebut menceritakan kisahnya bersama teman-teman ketika mengalami kesurupan massal kepada Okezone.

Narasumber bernama Tya itu menuturkan peristiwa kesurupan massal terjadi di tahun 2010. Peristiwa bermula pada saat adik kelasnya, sekolompok siswa laki-laki kelas XI, belajar di kosan menjelang praktek resep obat. Mereka belajar hingga pagi hari dan tidak tidur alias begadang. Keesokan harinya, salah seorang siswa laki-laki itu mengalami kesurupan di sekolah. Ternyata teman Tya ikut kesurupan padahal tidak ikut belajar bersama.

"Teman saya yang ikut-ikutan kesurupan itu matanya menjadi merah dan suaranya jadi kayak macan. Lalu oleh guru agama adik kelas dan teman saya dibawa ke mushola untuk dibantu mengeluarkan roh halus sambil didoain," tutur Tya saat dihubungi melalui pesan singkat.

Namun peristiwa tak berhenti sampai di situ saja. Keeseokan harinya sejumlah siswi di SMK farmasi tersebut juga mengalami kesurupan. Peristiwa itu berlangsung selama seminggu dan semakin banyak siswa yang mengalami kesurupan. Tapi lebih rentan terjadi pada siswi perempuan.

"Sampai tiba-tiba kayak ada paranormal yang datang ke sekolah bawa ayam hitam. Dia bilangnya mau bantu, tapi enggak jelas asalnya dari mana. Akhirnya guru saya mengusir paranormal tersebut," ucap Tya.

Seminggu setelah kesurupan massal, sekolah akhirnya diliburkan untuk meredam suasana. Pada hari masuk sekolah, tidak ada lagi kejadian kesurupan. Seluruh pihak mengira jika peristiwa mistis itu telah berakhir. Tapi ternyata tidak demikian.

"Sehari setelah masuk sekolah lagi, belasan anak kesurupan secara bersamaan. Beda sama yang sebelumnya yang kayak saling nyamber. Kesurupannya juga lebih seram, ada yang sampai berubah suara, ada yang ngamuk, ada yang nangis, dan ada yang pingsan," terang Tya.

Peristiwa kesurupan massal seringkali terjadi di sejumlah sekolah menengah. Termasuk di salah satu SMK farmasi di Jakarta beberapa tahun silam. Seorang narasumber yang kebetulan bersekolah di SMK tersebut menceritakan kisahnya bersama teman-teman ketika mengalami kesurupan massal kepada Okezone.

Narasumber bernama Tya itu menuturkan peristiwa kesurupan massal terjadi di tahun 2010. Peristiwa bermula pada saat adik kelasnya, sekolompok siswa laki-laki kelas XI, belajar di kosan menjelang praktek resep obat. Mereka belajar hingga pagi hari dan tidak tidur alias begadang. Keesokan harinya, salah seorang siswa laki-laki itu mengalami kesurupan di sekolah. Ternyata teman Tya ikut kesurupan padahal tidak ikut belajar bersama.

"Teman saya yang ikut-ikutan kesurupan itu matanya menjadi merah dan suaranya jadi kayak macan. Lalu oleh guru agama adik kelas dan teman saya dibawa ke mushola untuk dibantu mengeluarkan roh halus sambil didoain," tutur Tya saat dihubungi melalui pesan singkat.

Namun peristiwa tak berhenti sampai di situ saja. Keeseokan harinya sejumlah siswi di SMK farmasi tersebut juga mengalami kesurupan. Peristiwa itu berlangsung selama seminggu dan semakin banyak siswa yang mengalami kesurupan. Tapi lebih rentan terjadi pada siswi perempuan.

"Sampai tiba-tiba kayak ada paranormal yang datang ke sekolah bawa ayam hitam. Dia bilangnya mau bantu, tapi enggak jelas asalnya dari mana. Akhirnya guru saya mengusir paranormal tersebut," ucap Tya.

Seminggu setelah kesurupan massal, sekolah akhirnya diliburkan untuk meredam suasana. Pada hari masuk sekolah, tidak ada lagi kejadian kesurupan. Seluruh pihak mengira jika peristiwa mistis itu telah berakhir. Tapi ternyata tidak demikian.

"Sehari setelah masuk sekolah lagi, belasan anak kesurupan secara bersamaan. Beda sama yang sebelumnya yang kayak saling nyamber. Kesurupannya juga lebih seram, ada yang sampai berubah suara, ada yang ngamuk, ada yang nangis, dan ada yang pingsan," terang Tya.

(okezone.com)