Melihat SMP di Bandung Barat yang Terhimpit Proyek Kereta Cepat


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Siswa SMPN 1 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, harus belajar di tengah area proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Setiap harinya mereka harus beraktivitas di antara deru mesin kendaraan alat berat.

SMPN 1 Ngamprah berada di jalur trase kereta cepat. Sekolah yang dibangun sejak 1984 itu masih berdiri di tengah jejak bangunan lainnya yang sudah rata dengan tanah.

 di bagian samping sekolah tersebut sudah terpasang seng proyek kereta cepat. Debu berterbangan seiring dengan hembusan angin yang datang.

"Sekolah ini memang tak semuanya kena imbas, hanya ada lima kelas saja yang akan dibongkar nantinya, kurang lebih 600 meter persegi," kata PKS Bidang Sarana SMPN 1 Ngamprah Aam M Jamhur di ruang kerjanya, Senin (30/9/2019).

Loading...

Menurutnya, saat ini sudah ada beberapa patok penanda proyek kereta cepat di dalam sekolah. Pasalnya, selain lima kelas ada juga halaman sekolah yang terimbas nantinya.

Aam belum mengetahui kapan bagian sekolah tersebut akan dipugar. "Masih dalam proses, ini kan aset pemerintah, paling sekarang kita lagi usulkan untuk akses jalan jika proyek dilaksanakan," katanya.

Berada di area proyek, ia tak menampik jika ada kekhawatiran terkait dampak kesehatan dan keamanan siswa-siswanya. "Anak-anak kalau bubar sekolah gimana, kan banyak kendaraan berat juga, ini sudah kami usulkan ke pihak pengembang," ucap Aam.

"Kalau soal kesehatan memang belum ada keluhan sakit secara massal, kami jaga-jaga saja. Kami anjurkan pakai masker," ujar Aam melanjutkan.

?SMPN 1 Ngamprah Bandung Barat terhimpit proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. (Foto: Yudha Maulana/detikcom)

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) KBB Imam Santoso mengakui bahwa proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut terganggu. Sebagai ganti bangunan yang terimbas, menurut dia, pengembang akan membangun lima kelas di bangunan dua lantai.

"Untuk waktu pastinya kita belum tahu, karena ini kan koordinasinya antara pemkab dan pengembang," ujar Imam saat dihubungi

(spiritriau.com) 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]