Juara Dunia Panjat Tebing, Alfian: Alhamdulillah


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Alfian M. Fajri menjadi juara dunia panjat tebing IFSC seri Congqing, China, pada Sabtu (27/4). Tampil relaks, namun kemudian justru tak percaya dengan hasil yang dicapai. 

Di babak final nomor kecepatan putra, Alfian bertarung dengan pemanjat dari Ukraina, Kostianyn Pavlenko. Alfian sudah unggul sejak start dan menutup lomba dengan catatan waktu 5,970 detik. Sementara, Pavlenko membukukan waktu 6,310 detik. 

Tempat ketiga diduduki oleh pemanjat Ukraina lainnya, Sergey Rukin. Dia mencatatkan waktu 6,808 detik.

Alfian tak menyangka menjadi nomor satu. Apalagi, FPTI juga tak mematok target tinggi, cukup semifinal, cukup untuk mengamankan poin ke Olimpiade 2020 Tokyo. Selain itu, lajunya di seri dunia panjat tebing juga biasa saja, paling banter mengisi peringkat kelima. 

Loading...

"Ya, senang. Enggak menyangka sebenarnya," kata Alfian dalam perbincangannya dengan detikSport, Senin (29/4/2019).

"Entah bagaimana saat pertandingan kemarin saya lebih relaks saja. Enggak seperti biasanya sih yang tegang dan lebih emosional. Tapi, kemarin merasa enggak ada beban dan ternyata syukur alhamdullilah malah dikasih juara sama Allah," dia menceritakan.

Gelar juara dunia itu dituai pemuda kelahiran Sukoharjo, 18 Januari 1997 tersebut setelah menjalai lima seri sejak 2018. 

"Pertama itu di seri Moscow Maret 2018 itu hanya mencapai 18 besar. Lalu seri kedua baru bisa masuk 16 besar, menyusul seri ketiga lima besar, seri empat gagal lagi enggak masuk 16 besar, yang terakhir ini baru juara," kata dia. 

"Ya senang sih. Cuma masih banyak lah kekurangan saya dari segi apapun. Jadi memang mesti ditambah lagi, ditingkatkan lagi. Belum sempurna lah," katanya.

"Sebenarnya dari catatan waktu juga bukan best time saya. Belum puas lah. Harusnya 5,60 sekian detik atau 5,70 detik. Catatan 5,970 detik itu hitungan waktu stabil," kata anak sulung dari pasangan Sukirno dan Ginatin ini.

Alfian tak emiliki waktu istirahat panjang usai menjadi juara dunia. Dia bersama delapan atlet lainnya masih akan mengikuti seri World Cup di Wujiang, Shanghai, 3-5 Mei 2019. 

"Tentu target saya mempertahankan gelar yang sudah saya dapatkan kemarin. Meski saya tahu mempertahankan bakal jauh lebih sulit karena secara kekuatan hampir merata. Makanya saya harus belajar lagi untuk lebih baik," ujar dia menjelaskan.

"Biasanya hal yang memotivasi saya adalah setiap pertandingan inginnya menjadi yang terbaik. Gak ada yang lain. Itu yang saya tanamkan dalam pikiran saya, semoga bisa menjadi juara lagi," dia mengharapkan.
 

Sumber: detik.com






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]