Dukungan Pemerintah Kelurahan Tagaraja Terhadap IPMK di Tembilahan


Senin, 27 Juli 2020 - 08:39:52 WIB
Dukungan Pemerintah Kelurahan Tagaraja Terhadap IPMK di Tembilahan

TEMBILAHAN, Medialokal.co - Lurah Tagaraja Supiansyah mengunjungi sekretariat IPMK (Ikatan Pelajar Mahasiswa Kateman) di Tembilahan guna mendukung pemerintah kelurahan dan desa terhadap IPMK agar menjadi yang terbaik dan memberikan semangat anak daerah khususnya Kateman.

"Saya berharap dengan adanya IPMK ini bisa memudahkan teman-teman yang berada di Tembilahan untuk bertukar pikiran dan menjalin silaturahmi, selain itu dengan adanya sekretariat ini juga dapat membantu teman-teman yang datang ke Tembilahan yang tidak mempunyai sanak keluarga," ujar Supiansyah.

Sementara itu, Ketua IPMK Muhammad Husaini mengatakan bahwa sekretariat ini juga difungsikan sebagai rumah singgah Kateman.

"Mana tau ada masyarakat yang berkunjung mau berobat ataupun mahasiswa yang dari Pekanbaru, Padang dan lain lain tidak perlu lagi mencari penginapan cukup ke sekre saja untuk beristirahat," tuturnya.

Lanjutnya,  IPMK juga menjadi salah satu penghimpun para pelajar dan mahasiswa yang berkuliah maupun sekolah di Tembilahan agar mampu merajut persaudaraan lebih dekat dan menghindari perpecahan supaya bisa saling membantu di perantauan.

Organisasi mahasiswa kedaerahan IPMK Ini dilakukan guna menunjang, paling tidak mengoptimalkan pembangunan daerah dengan tetap berlandas pada nilai kedaerahan, sosial budaya, ekonomi, dan  sehingga mampu membangun daerah secara mandiri serta memiliki daya saing dengan daerah lainnya.

Menghadapi tantangan serta peluang semacam itu, maka diperlukanlah sebuah revitalisasi peran fungsional organisasi mahasiswa kedaerahan. Ini dibutuhkan untuk membentuk pelajar dan mahasiswa yang peduli dan bertanggung jawab terhadap pembangunan daerah secara cerdas, kreatif, dan inovatif. Peran serta pemerintah daerahpun sangat diperlukan guna memfasilitasi keberadaan mahasiswa rantau ini.

Sebagai seseorang yang diharapkan oleh keluarga untuk menuntut ilmu dalam rangka meningkatkan taraf hidup, menambah wawasan dan meningkatkan pola pikir, mahasiswa juga punya tanggung jawab; setelah menyelesaikan kuliahnya, mereka bisa kembali ke rahim di mana ia terlahir untuk membangun daerahnya masing-masing. Baik dari segi sosial, budaya, ekonomi, bahkan dalam hal mentransformasi nilai-nilai yang bisa mengembangkan pola pikir masyarakat luas.

Krisis nasional dalam hal pemerataan pembangunan dan lunturnya budaya lokal, hendaknya menyadarkan kita khususnya mahasiswa yang telah meninggalkan kampung halamannya, dengan kembali membangun desa adalah sebuah wujud nyata pengabdian kita bagi sesama.

Mereka, pergi merantau untuk menimba ilmu di perguruan tinggi. Mereka tentu patut disadarkan bahwa pemerataan pembangunan dan penguatan budaya lokal ternyata bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan rakyat yang tinggal di daerah tersebut, tetapi juga mahasiswa-mahasiswa daerah itu sendiri yang notabene merupakan duta rakyat dalam hal memfasilitasi proses transformasi budaya dan teknologi di daerahnya. Hal tersebut harus sepenuhnya kita sadari bersama. (*)