Gelar Silahturrahmi dan Halal Bihalal, KAHMI Bahas Soal Kemiskinan yang Terjadi Inhil


Senin, 03 Agustus 2020 - 13:18:48 WIB
Gelar Silahturrahmi dan Halal Bihalal, KAHMI Bahas Soal Kemiskinan yang Terjadi Inhil

TEMBILAHAN, Medialokal.co -- Demi memperkuat ukuwah dan tali silaturahmi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Inhil melaksanakan silaturahmi akbar dan halal bihalal yang bersempenaan dengan merayakan hari Raya Idul Adha, pada Minggu (2/8/20) di Hotel Top 5 Tembilahan.

Pelaksanaan tersebut dilaksanakan di Hotel Top 5 Jalan Telaga Biru dengan mengusung tema 'Penguatan Peran KAHMI Dalam Pembangunan Daerah' serta di isi oleh narasumber H. Suhaidi, S.Ag, M.Pd., Muhammad Sahal, S.Si, M.Si., dan Muammar Alkadaf, S.So, M.Si

Ketua panitia Syarifuddin mengucapkan terimakasih atas partisipasi para tamu undangan khususnya Alumni HMI.

Semoga acara kita ini nantinya akan berjalan lancar serta ada yang kita ambil dari diskusi nantinya. Kita juga lebih memperat tali silaturahmi kita anatara sesama satu himpunan ini," ucapnya.

H. Suhaidi yang merupakan salah satu anggota DPRD Provinsi mengatakan bahwa ada nilai jual yang harus diperjuangkan Himpunan, HMI tidak terlepas dari nilai dasar kehidupan masyarakat, kehidupan di himpunan adalah harus saling besar membesarkan, serta kebersamaan.

"Oleh sebab itu kita harus selalu memperkuat tali silaturahmi serta memperkuat pembangunan di daerah kita dengan perahu KAHMI dan HMI," kata Suhaidi

Selain itu, Muhammad Sahal menuturkan bahwa perlu kembali rekatkan ukhuwah, peran pembangunan daerah khususnya di Inhil tentunya senior-senior/alumni yang domisili di inhil lebih paham. Namun persoalannya adalah bagaimana himpunan dapat bersatu, sebab banyak permasalahan yang terjadi, apa lagi dimasa pandemi covid 19 seperti ekonomi,

"Masalah terbesar di sektor ekonomi maka apa lagi sejak menjalankan lockdown/karantina wilayah, serta kebanyakan kebijakan tidak berdasarkan ilmu pengetahuan, padahal kita sangat perlu dilakukan kajian pada Perda yang dikeluarkan oleh pemda dengan meminta naskahnya terlebih dahulu, hingga kita dapat mengkaji dan dapat menawarkan pandangan/masukan terhadap perda tersebut, itulah peran kita sebagai insan akademis dan cendikia," jelasnya.

Kemudian dari itu, Muhammad Sahal "peran KAHMI untuk memberikan masukan terhadap pemerintah. Kemudian seringnya peran Alumni yang jadi tim sukses, namun kapan alumni kita disukseskan ?, mudah-mudahan 2023 kita bisa menjadi yang disukseskan. Kedepan rakyat perlu diserahkan tugas kita untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat,"

Selanjutnya, Muammar Alkadaf, S.So, M.Si  mengatakan bahwa data BPS tentang kemiskinan 2018 55.000 dan Inhil masuk dalam tingkat kemiskinan nomor 3 di Riau.

"Aspek yang membuat kemiskinan itu sendiri mencakup pada;
1. Pendidikan atau SDM yang masih rendah
2. Kesehatan : sarana dan prasarana masih minim, dan tidak menyentuh wilayah terpencil, walaupun terjadi perubahan nama lambat
3. Infrastruktur : Faktanya realitas empirik pembangunan infrastruktur di inhil mengalami perlambatan
4. Ketenaga kerjaan dan kewirausahaan : kualitas tenaga kerja yang minim inovasi, kita memiliki sumber daya yang kaya
5. Ketahanan pangan : perlu penguatan ketahan pangan," jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa "Kemiskinan itu adalah suatu realitas, namun persoalannya apakah pemerintah memiliki cara untuk menurunkan kemiskinan itu sendiri. Berbicara eksistensi KAHMI pada level makro kita memiliki alumni yang bagus-bagus, namun permasalahanya kita memiliki kelemahan dalam level operasionalnya. oleh karena itu kita perlu KAHMI yang muda untuk didistribusikan," tutupnya. (*)