Dorong Kerjasama Antar Desa Melalui Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan Lanskap Mangrove


Jumat, 20 Desember 2024 - 15:00:00 WIB
Dorong Kerjasama Antar Desa Melalui Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan Lanskap Mangrove

TEMBILAHAN-Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan rencana pembangunan Kawasan perdesaan berbasis kawasan lanskap mangrove. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Bappeda, Pemerintahan daerah seperti Dinas Perkebunan, DLHK, Dinas pekerjaan umum, PSDKP wilayah 1, KPH mandah, Disparporabud, Perangkat Desa, kelompok penjaga hutan dan tokoh masyarakat.

Direktur Yayasan Mitra Insani dalam sambutannya menyampaikan bahwa FGD ini merupakan langkah strategis untuk mengakomodasi berbagai masukan demi mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. "Kami ingin memastikan bahwa pembangunan desa ini tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi lokal dan pelestarian budaya desa," ujar Herbet R.

Diskusi yang berlangsung ini membahas berbagai aspek mulai dari pengembangan sektor pertanian, perhutanan sosial, pengelolaan ekowisata, perkembangan infrastruktur, hingga pengelolaan sumber daya alam. Salah satu fokus utama adalah penguatan ekonomi desa melalui pengelolaan kolaboratif.

Aswin Bovita perencana ahli muda bidang PSDA Bappeda Inhil mengatakan Pembangunan Kawasan Perdesaan ini perlu memperhatikan komunitas yang sudah ada dikawasan. Sehingga dapat memberikan dampak bagi kelembagaan, memperluas nilai ekonomi lokal dan kebijakan Pembangunan desa. Pembahasan rencana Kawasan Perdesaaan ini harus memperhatikan perlindungan mangrove menjadi focus utama sebagai satu kesatuan sebuah Kawasan lanskap mangrove.

Budiyanto selaku kepala dinas Kabupaten Indragiri Hilir menjelaskan juga "masing-masing desa bisa menganggarkan dari masing-masing APBDes dalam membantu pembangunan dan untuk Bumdes bersama bisa diberi penyertaan modal. Bappeda akan memprioritas PKP berbasis mangrove daripada Kawasan lain"

Dengan terselenggaranya FGD ini, diharapkan Master Plan Kawasan perdesaan berbasis mangrove dapat menjadi panduan yang tepat dan nyata dalam upaya bersama mewujudkan desa yang mandiri, sejahtera, dengan mengutamakan prinsip-prinsip inklusi sosial, demokrasi dan berkelanjutan.