Pembangunan 3 Pabrik Kelapa di Inhil Telah Mendapatkan Lampu Hijau


Selasa, 26 Agustus 2025 - 16:30:00 WIB
Pembangunan 3 Pabrik Kelapa di Inhil Telah Mendapatkan Lampu Hijau Foto : Gubernur Riau (Abdul Wahid) : Internet

PEKANBARU, Medialokal.co - Pemerintah Provinsi Riau berencana memperkuat sektor perkebunan kelapa dalam tiga tahun ke depan, sejalan dengan visi hilirisasi industri yang didorong pemerintah pusat dan daerah. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Syahrial Abdi, menyatakan bahwa kelapa menjadi komoditas unggulan yang akan mendapat perhatian serius pada periode 2025-2027.

Riau memiliki luas lahan kelapa mencapai 440.000 hektare, dengan potensi terbesar terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir sebagai sentra perkebunan kelapa rakyat. Dari daerah ini, mampu melahirkan penguatan industri berbasis kelapa yang bernilai tambah tinggi.

Langkah ini sejalan dengan visi dan misi Gubernur Riau, Abdul Wahid, yang peduli pada hilirisasi industri perkebunan. Syahrial Abdi berharap bahwa dengan kebun kelapa yang dimiliki, Riau bisa masuk ke mekanisme hilirisasi industri.

Menteri Pertanian RI, Amran, telah memberikan dukungan terhadap upaya peremajaan kelapa. Bahkan, rencana pembangunan tiga pabrik pengolahan kelapa di Indragiri Hilir telah mendapat lampu hijau. "Kemarin, Alhamdulillah kita sudah dijanjikan untuk peremajaan kelapa. Insyaallah, ada tiga pabrik yang akan dibangun di Indragiri Hilir," kata Syahrial Abdi.

Pemerintah provinsi telah berusaha maksimal agar anggaran bisa terserap dari APBN untuk peremajaan kelapa. Syahrial Abdi berharap bahwa target peremajaan 43.800 hektare di enam kabupaten di Provinsi Riau dapat tercapai pada 2026-2027.

Selain peremajaan, penataan ulang tata kelola air juga akan dilakukan untuk mengatasi ancaman intrusi air laut di beberapa kawasan. Hal ini penting karena beberapa kawasan, khususnya di Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, dan Pelalawan, menghadapi ancaman intrusi air laut.

"Dukungan tidak hanya sebatas peremajaan kelapa, tetapi juga penataan trio tata air. Karena memang ada isu intrusi air laut yang bisa mengganggu produktivitas kebun masyarakat," kata Syahrial Abdi.

Balai Wilayah Sungai dari Kementerian PUPR telah melakukan peninjauan untuk penataan tata kelola air. Syahrial Abdi berharap bahwa dengan adanya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta berbagai pihak, keberlanjutan perkebunan kelapa di Riau dapat terjamin.

Koordinasi lintas sektor menjadi kunci suksesnya program ini. Syahrial Abdi optimis bahwa dengan kerja sama yang baik, target peremajaan kelapa dapat tercapai dan keberlanjutan perkebunan kelapa di Riau dapat terjamin.

"Mudah-mudahan 2026-2027 target untuk permajaan bisa dilakukan. Karena peremajaan 43.800 hektare di enam kabupaten di Provinsi Riau bisa tercapai," pungkas Syahrial Abdi.(*)

 

Sumber : Amirariau.com