Tanjungpinang, — Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-79 tahun 2025, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Kepulauan Riau menggelar kegiatan Silaturahmi dan Diskusi Publik bertema “Sumpah Setia NKRI” di Aula Hotel Bintan Plaza, Tanjungpinang, pada Selasa (28/10/2025).
Acara ini menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Wiliam Hendrie, SH.MH (Perwakilan KNPI Kepri), Murdani Harinata (Perwakilan Pemko Tanjungpinang), dan Zulkifli Harto (Ketua Dewan Kesenian sekaligus Tokoh Melayu Kepri). Kegiatan tersebut diikuti oleh para pengurus dan anggota KNPI, organisasi kepemudaan, serta perwakilan masyarakat dan mahasiswa.
Perwakilan KNPI Kepri Wiliam Hendrie SH.MH menjelaskan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk terus menumbuhkan semangat dan nilai-nilai Sumpah Pemuda di kalangan generasi muda. Menurutnya, kegiatan semacam ini penting dilaksanakan setiap tahun agar para pemuda tidak melupakan makna dari ikrar bersejarah yang diucapkan pada 28 Oktober 1928.
> “Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin memberikan pemahaman kembali kepada generasi muda agar tidak melupakan ikrar Sumpah Pemuda — bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia. Intinya, kita harus tetap konsisten memegang komitmen itu,” ujar Wiliam.
Ia juga menegaskan bahwa di era digital saat ini, informasi menyebar tanpa batas dan dapat memengaruhi cara berpikir generasi muda. Karena itu, penting bagi pemuda untuk tetap berpegang pada ideologi bangsa, yakni Pancasila.
> “Sumpah Pemuda memiliki ruh yang sama dengan Pancasila — semangat gotong royong, kebersamaan, dan persatuan yang tidak boleh dilepaskan. Di tengah derasnya arus informasi, kita harus bijak memilah dan memvalidasi setiap berita yang diterima agar tidak mudah terprovokasi oleh hoaks atau ujaran kebencian,” lanjutnya.
Wiliam juga menyoroti pentingnya membangun budaya literasi di kalangan generasi muda. Dengan membiasakan anak-anak membaca dan berpikir kritis, diharapkan mereka mampu menyaring informasi yang beredar serta tidak mudah terpengaruh oleh provokasi yang dapat memecah belah bangsa.
Selain itu, ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memperkuat persatuan pemuda, khususnya dalam menyelesaikan persoalan dualisme organisasi kepemudaan yang masih terjadi hingga saat ini.
> “Pemerintah jangan hanya menyerukan persatuan kepada masyarakat, sementara pemudanya justru terpecah. Ini sebuah kontradiksi. Pemerintah memiliki tanggung jawab moral untuk mempersatukan kembali organisasi pemuda seperti KNPI agar kembali solid dan berperan aktif membangun bangsa,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan pesan kepada seluruh elemen KNPI untuk segera mengakhiri perpecahan dan kembali bersatu di bawah satu semangat perjuangan pemuda Indonesia.
> “Pemuda adalah wajah masa depan bangsa. Jangan biarkan kepentingan politik memecah kita. Negara lain sudah menyiapkan generasi mudanya dengan baik, sementara kita masih sibuk dengan perpecahan. Mari hilangkan ego dan kepentingan pribadi, agar KNPI kembali kuat dan berdaya di mata bangsa serta dunia,” tutup Wiliam.
Sebagai penutup kegiatan, para peserta diskusi publik menyampaikan Komitmen Bersama yang dibacakan dengan penuh semangat, sebagai bentuk tekad untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
KOMITMEN BERSAMA KNPI KEPRI
Bismillahirrahmanirrahim...!!!
Mencermati situasi dan kondisi saat ini, kami Pengurus KNPI Kepulauan Riau menyatakan komitmen bersama sebagai berikut:
1. Bersama-sama menjaga kerukunan dan persatuan di tengah keberagaman suku, agama, ras, golongan, dan budaya;
2. Menolak segala bentuk provokasi, ujaran kebencian, serta tindakan lain yang dapat memecah belah kehidupan bermasyarakat;
3. Mendukung terciptanya keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan bersama di Provinsi Kepulauan Riau;
4. Bersinergi dengan pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat agar Kepri, khususnya Batam dan Tanjungpinang, tetap menjadi daerah yang aman, kondusif, damai, dan sejahtera.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para pemuda di Kepulauan Riau untuk kembali meneguhkan tekad dan semangat persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan makna Sumpah Pemuda yang terus hidup dari generasi ke generasi.