Berkat Operasi Katarak, Wayan Bisa Mencari Nafkah Lagi


Loading...

MEDIALOKAL.CO -I Wayan Renasih (54) warga Desa Batubulan, Gianyar Bali mengeluh satu tahun belakangan ini. Pasalnya, ia merasa penglihatannya buram. Wayan adalah seorang bapak yang bekerja sebagai buruh bangunan selama puluhan tahun.


Selama ini, ia merasa tak ada masalah dengan penglihatannya hingga pada suatu siang ia merasa ada yang tidak beres. "Waktu itu siang hari, tapi mata saya tiba-tiba saja gelap. Buram sekali hampir tidak bisa melihat," ungkapnya ditemui di RS Bhayangkari Denpasar, Selasa (24/9/2019).

Bapak tiga anak ini pun lantas bingung. Lalu, ia memeriksakan matanya ke rumah sakit dekat tempat tinggalnya yakni RS Indra Jaya, di daerah Bali Mandara. Ketika sampai di rumah sakit, ia pun diminta untuk menuju ke dokter spesialis mata.

Di sana, ia divonis menderita katarak oleh dokter. Wayan pun diminta untuk segera melakukan operasi dan dirujuk ke RS Bhayangkara, Denpasar untuk membuat penglihatannya kembali pulih. Namun, untung tak dapat diraih malang juga tak dapat ditolak.

Loading...

Saat itu, ia tak punya cukup biaya untuk melakukan operasi. Di sisi lain, pekerjaannya sebagai buruh bangunan pun menjadi terganggu akibat katarak yang dideritanya. Menurut pengakuan Wayan, dokter menyebut katarak yang dideritanya terjadi lantaran pekerjaannya yang terlalu berat.

"Ya namanya kerja seperti itu kan ada masuk debu saat mengangkut batu atau pasir kan. Nah itu memang ndak terasa saya kucek saya biasa. Baru kerasa akibatnya saat masuk usia 50," tuturnya.

?I Wayan Renasih Warga Gianyar Bali (Foto:dok. Uji Sukma Medianti)

Ia bercerita, biaya yang dibutuhkan untuk melakukan operasi katarak bisa mencapai Rp 10 juta. Wayan mengaku sudah punya tabungan, akan tetapi harus kandas karena digunakan untuk keperluan anaknya ketiganya masuk sekolah.

Singkat cerita, Wayan tak pernah datang lagi ke rumah sakit. Ia hanya datang tiga bulan sekali untuk mengontrol kondisi matanya. Namun ketika ingin kembali datang memeriksa matanya lagi seminggu lalu, ia ditawari untuk mengikuti operasi katarak gratis yang digelar oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) bekerja sama dengan SDM Polri, Polda Bali juga Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami).

"Sebetulnya bisa pakai BPJS Kesehatan tapi saya belum sempat mengurusnya, itu gratis. Lalu dokter di RS Bhayangkara kasih info kalau ada operasi katarak gratis di sini," jelasnya.

Dalam waktu hanya sehari saja, Wayan lalu mendapat nomor pendaftaran dan dioperasi keesokan harinya yakni pada Selasa (24/9/2019) bersama 152 pasien lainnya.

Ditemui di tempat yang sama, ada juga Nyoman Jeban (80). Ia adalah salah satu pasien operasi katarak yang tertua. Wanita paruh baya ini diantar oleh putranya, Made Nuke, yang merupakan seorang Babinsa TNI. Made mengatakan untuk bisa membuat ibunya mau dioperasi katarak memang butuh waktu.

"Jadi saya meyakinkan ibu kalau operasi katarak (yang digelar Sido Muncul) ini sudah ada dimana-mana, dan setelah dioperasi bisa melihat lagi," kata Made.

Berbeda dengan Wayan Renasih, Nyoman yang sudah menderita katarak selama empat tahun ini tidak mau dioperasi bukan karena keterbatasan biaya. Melainkan takut akan risiko gagal operasi.

"Ibu saya menderita katarak sudah lama cuma mah dioperasi alasannya takut. Takut sakit," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat juga mengatakan Sido Muncul memang sudah lama memiliki program pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Khusus untuk katarak, lanjut dia, memang tidak semua penderitanya mau langsung dioperasi walaupun gratis. Akan tetapi, Irwan menargetkan 500 mata di wilayah Denpasar.

"Saya mengimbau kepada masyarakat agar dapat menghilangkan persepsi bahwa operasi katarak adalah sesuatu yang menakutkan, karena satu-satunya cara untuk sembuh dari katarak hanya dengan operasi," ungkapnya.

"Saya juga berharap adanya kegiatan ini dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus menekan angka kebutaan karena katarak di Denpasar Bali," pungkasnya.

Sebagai informasi, Operasi Katarak Gratis telah memasuki tahun ke-sembilan dan telah dilaksanakan di 27 provinsi, 211 kota/kabupaten, di 241 Rumah Sakit/klinik mata di seluruh Indonesia. Total yang telah dioperasi hingga September 2019 ini berjumlah 52.491 mata.

Adapun, bantuan secara simbolis diserahkan oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat kepada Asisten SDM Kapolri Irjen. Pol. Dr. Eko Indra Heri S., M.M. didampingi Wakil Kepala Kepolisian Daerah Bali Brigjen. Pol. Drs. I Wayan Sunartha. Selain memberikan operasi gratis, guna memeriahkan acara Sido Muncul turut menghadirkan bintang iklan Donny Kesuma dan Sophie Novita.

(spiritriau.com) 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]