Politisi PDIP Harun Masiku Cemen, Ternyata Sudah Kabur ke Luar Negeri


Loading...

MEDIALOKAL.CO – Politisi PDIP Harun Masiku disebut sudah kabur ke luar negeri sebelum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Politisi asal Sumatera Selatan itu sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (9/1).

Ia juga sudah diultimatum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk secepatnya menyerahkan diri.

Keberadaan Harun Masiku di luar negeri itu diungkap Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (13/1/2020).

Loading...

Karena itu, KPK saat ini tengah berkoordinasi dengan Ditjen Imigrasi Kemenkumham terkait penangkapan Harun.

“Dengan imigrasi kita sudah koordinasi, info yang kami terima malah memang sejak sebelum adanya tangkap tangan yang bersangkutan (Harun Masiku) memang sedang di luar negeri,” terangnya.

Kendati demikian, KPK tetap mengimbau kepada Harun Masiku agar kooperatif dan secepatnya menyerahkan diri.

“Kami telah menghimbau kepada yang bersangkutan (Harun Masiku) untuk segera menghadap ke KPK,” ujarnya.

Akan tetapi, jika memang Harun Masiku tak kooperatif, ia akan dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang KPK.

“Kalau pun tidak nanti kita akan tetap cari dan kita masukkan dalam DPO,” tegasnya.

Sebekumnya, imbauan agar Harun Masiku menyerahkan diri juga datang dari Sekjen PDPI Hasto Kristiyanto.

“KPK kami dukung, ya karena itu bagian dari kewenangan KPK,” ujarnya, di sela Rakernas I dan HUT PDIP ke-47 di Jiexpo Kemayoran, Minggu (12/1/2020).

Bahkan, politisi asal Yogyakarta itu mengaku siap mendatangi lembaga antisaruah tersebut.

Yakni untuk memberikan keterangan terkait kasus yang menyeret namanya sebagaimana pengakuan Saeful Bahri.

Saeful menyatakan, bahwa uang suap uang diberikan kepada Wahyu Setiawan berasal dari dirinya.

“KPK sudah menyatakan, kami berikan dukungan dalam hal tersebut,” katanya.

Kesanggupannya itu merupakan bagian dari tanggung jawabnya sebagai warga negara.

Akan tetapi, Hasto curiga bahwa selalu ada kasus yang muncul saat gelaran besar digelar PDIP.

“Setiap kami mengadakan kegiatan-kegiatan besar seperti ini, sebagaimana kongres pertama, keempat, kongres kelima, (selalu) ada persoalan, itu bukan sebuah kebetulan,”

“Karena itu, kami telah menyiapkan diri karena tanggung jawab sebagai warga negara itu harus menjunjung hukum tanpa terkecuali,” pungkas Hasto.

Sementara, rekan Hasto di PDIP, Bambang Beathor Suryadi menyebut Hasto ditelikung orang terdekatnya sendiri.

“Sebagai Sekjen, tentu Hasto menjalankan tugas dengan baik menjalankan perintah partai,” ujar Beathor kepada RMOL, Minggu (12/1/2020).

Akan tetapi, Harun Masiku yang didorong partai kelihatannya tidak sabar dan berusaha mengajak Wahyu Setiawan ‘main sabun’.

Selain itu, Beathor juga mencium gelagat lain dalam kasus yang menyeret politisi asal Yogyakarta tersebut.

Yakni adanya tarik-menarik antara partai dengan pihak-pihak tertentu yang mencoba memanfaatkan Pilkada Medan dan Solo.

“Mungkin sekali mereka memberikan tekanan kepada Hasto dan DPP dengan memblow-up kasus ini,” pungkasnya.

(pojoksatu.id)

 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]