‘Ratu’ Keraton Agung Sejagat Gak Terima: Kami Diperlakukan Layaknya Teroris Kelas Dunia


Loading...

MEDIALOKAL.CO – ‘Ratu’ Fanni Aminadia rupanya tak terima disalahkan terkait Keraton Agung Sejagat yang dianggap bohong dan penipuan.

Sebaliknya, ia menegaskan bahwa kerajaan dimana ia menjadi permasuri ‘Raja’ Totok Santosa, adalah benar adanya.

Warga DKI Jakarta yang berdomisili di Yogyakarta ini pun memprotes perlakuan yang didapatnya.

Baik oleh publik maupun pihak kepolisian yang dianggapnya sangat berlebihan.

Loading...

Protes itu dituangkan Fanni melalui akun media sosial miliknya. Bahkan, Fanni sengaja menuliskan surat terbuka yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Fanni mengaku, ia sejatinya sudah ingin menulis surat terbuka sejak sebelumnya.

Akan tetapi, ia menyebut bahwa Keraton Agung Sejagat sama sekali tidak diberikan kesempatan memberikan klarifikasi.

“Saya kemarin berencana memposting surat terbuka dan untuk Bapak, tapi tanpa diberi kesempatan klarifikasi, mediasi,” tulisnya.

Fanni menuding, pihak kepolisian sengaja mendramatisir penangkapan dirinya, Totok dan para ‘petinggi’ kerajaan.

Yakni dengan membawa sejumlah awak media ke lokasi kerajaan di Purworejo.

Penangkapan kami terkesan eksklusif lengkap dengan media,” katanya.

Ia menuturkan, pihaknya dari awal sudah berusaha kooperatif, namun malah diperlakukan tidak semestinya.

“Kami berusaha korporatif tapi justru diperlakukan layaknya teroris kelas dunia atau dihakimi sebelum diberi hak mengklarifikasi,” protes dia.

Karena itu, pihaknya mempertanyakan prosedur dan azas praduga tak bersalah.

“Barusan saya diminta ganti baju tahanan, tanpa diberi tahu salahnya dan menjadi tersangka atas apa?” sambungnya.

Fanni lalu meminta Ganjar untuk mengimbau kepolisian agar bertindak sebagaimana mestinya.

“Saya mohon Bapak bisa menghimbau agar apartur yang bertugas jangan politisir kasus kami yang terlanjur viral untuk sekedar pers konference berhasil menangkap” pungkasnya.

Dikonfirmasi, Direskrimum Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Budi Haryanto membenarkan unggahan itu.

Budi juga membenarkan bahwa unggahan itu ditulis dan diunggah sendiri oleh Fanni saat sudah ditahan.

“Tersangka Ratu pinjam HP katanya mau digunakan untuk nelpon kerabat atau keluarga, ternyata buat update sosmed,” ujar Budi, Kamis (16/1/2020).

terkait tudingan Fanni, Budi membantah sengaja membawa wartawan saat penangkapan Totok dan Fanni beserta sejumlah ‘petinggi’ Keraton Agung Sejagat di Purworejo.

Faktanya, saat tim Polda Jateng datang ke lokasi, sudah ada sejumlah awak media di lokasi.

“Karena Tersangka saat itu mau klarifikasi soal deklarasi (Keraton Agung Sejagat),” terangnya.

Malah, Budi mengungkap, selama menjalani pemeriksaan, Totok dan Fanni sama sekali tidak kooperatif.

Keduanya bersikeras bahwa apa yang mereka sampaikan dan keberadaan Keraton Agung Sejagat itu adalah benar adanya.

BACA: Ratu Kerajaan Agung Sejagat Ternyata Kenalan Ketua IPW Neta S Pane, Pernah Satu Kerjaan

Hal itu berdasarkan wangsit yang mereka terima.

“Makanya kami mencoba mendalami dari keterangan saksi-saksi lain dan alat bukti,” pungkasnya.

(pojoksatu.id) 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]