Sejarah 15 Februari: Pemberontakan PRRI di Sumatera Barat


Loading...

PEKANBARU, Medialokal.co – Pembentukan PRRI disebutkan berawal dari ketidakpuasan daerah kepada pusat. Dituntut pula otonomi daerah untuk menggali potensi kekayaan di daerah.

Letkol Ahmad Husein, Komandan Teritorium I dan juga Komandan Resimen IV yang berkedudukan di Padang kemudian membentuk Dewan Banteng. 20 Desember 1956, Ahmad Husein merebut pemerintahan daerah dari Gubernur Muljohardjo, dengan alasan gagal melakukan pembangunan di daerah.

Ahmad Husein kemudian mengadakan rapat umum raksasa di Padang. Hasilnya, Kabinet Djuanda yang tengah memegang kekuasaan saat itu diultimatum agar menyerahkan mandatnya ke presiden. Kabinet Djuanda diberi waktu 2×24 jam.

Tuntutan ini ditolak oleh pemerintah pusat. Bahkan, Letkol Ahmad Husein dan barisan pendukungnya dinyatakan dipecat dari Angkatan Darat.

Tanggal 15 Februari 1958, Ahmad Husein mengumumkan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Syafrudin Prawiranegara ditunjuk sebagai Perdan Menteri PRRI ini.

Menghadapi PRRI, pemerintah pusat bersikap tegas dengan menurunkan operasi militer. Dalam waktu singkat, PRRI bisa dipadamkan. Pada 21 Mei 1961, Ahmad Husein menyerahkan diri. (*)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]