TNI Gadungan Diringkus, Setubuhi 4 Janda & Dosen, Pelaku : Janda Itu Enak


Loading...

Medialokal.co - Aksi kriminal dan bejat Kusnan Ghoibi (29) akhirnya terbongkar.

Pria yang mengaku sebagai angota TNI AL ini berhasil memperdaya lima orang janda muda hingga seorang dosen wanita. Para wanita yang menjadi korbannya ini pun tak berdaya saat diajak bercinta di kamar hotel.

Kusnan yang ternyata merupakan TNI gadungan itu mengeluarkan rayuan mautnya hingga para wanita yang digebetnya itupun menurut. Kusnan mengaku sengaja menggunakan atribut TNI di akun media sosialnya.

Tujuannya, agar para wanita itu bisa di pepet oleh Kusnan dengan maksud tertentu.

Loading...

"Ya inspirasi dari diri sendiri menjadi begini (TNI Gadungan, Red)," ujarnya di Mapolres Mojokerto dikutip mengutip Surya.co.id (Tribun-Network).

Tersangka Kusnan nekat menyamar menjadi TNI gadungan untuk menjerat lima wanita berstatus janda.

Modus pria asal Kecamatan Turen, Malang ini terbilang licik lantaran mengaku sebagai anggota TNI dari Komando Pasukan katat (Kopaska).

Janji-janji manis yang dilontarkan pelaku membuat wanita yang didekatinya pun luluh.

Selain membawa harta benda milik korban, pelaku juga menyetubuhi korban.

Bahkan, wanita yang diajaknya berhubungan badan dijanjikan akan dijadikan istri oleh pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan ini.

Ia mengatakan tujuannya menjadi TNI gadungan agar bisa berkencan dengan janda dan sekaligus mencari uang dari seluruh korbannya.

Apalagi, pendapatan sebagai kuli bangunan senilai Rp.135 ribu dalam sehari belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Memang untuk mencari uang kalau hasil kerja tidak cukup buat makan, biaya tempat tinggal dan kirim uang ke orang tua," ucapnya.

Tersangka rata-rata mengincar korban wanita yang berstatus janda.

Mereka berkenalan di media sosial Tantan yang dilanjutkan dengan kopi darat alis bertemu langsung.

Tersangka bahkan bisa memperdaya seorang dosen wanita PTS di Surabaya inisial TS.

"Awalnya ya berkenalan saya ketemu sama dia (korban, Red) di Taman Bungkul Surabaya," jelasnya.

Tersangka mengaku menemui korban dengan mengenakan baju biasa dan sepatu TNI.

Dia berupaya meyakinkan korban dengan mengajaknya ke Lantamal V Surabaya.

Tersangka begitu mudah masuk ke dalam kompleks tentara lantaran bekerja sebagai kuli bangunan di Lantamal V Surabaya.

"Saya masuk ke proyek tapi dia (Korban TS, red) langsung pulang," ujarnya.

Menurut Kusnan, ia tertarik dengan janda lantaran lebih mudah didekati dan mudah dibohongi.

"Tertarik dengan janda karena enak (ditipu)," selorohnya.

Di hadapan kapolres dan wartawan, pelaku mengaku menyesal dengan perbuatannya.

"Menyesal Pak, gak akan mengulangi lagi. Ikut Tantan empat bulan lalu. Ya janda itu enak Pak diajak ngobrol," katanya.

Uang hasil kejahatannya dikirimkan kepada orangtuanya.

"Kepepet Pak, untuk kirim uang ke orangtua," katanya.

Deretan Korban Kusnan

Dari data Unit Resmob Satreskrim Polres Mojokerto, lima wanita yang menjadi korban pencurian dan penipuan TNI gadungan yakni.

1. Tersangka Kusnan Ghoibi menjadi TNI Gadungan anggota TNI AL melakukan tindak pidana pencurian dan penipuan korbannya wanita berstatus janda inisial SJ di kawasan Krian, Kabupaten Sidoarjo, bulan April 2019. Modusnya mengajak korban menikah.

2. Modus sama tersangka menipu dan melakukan pencurian terhadap korban NL janda, di Hotel Wika kawasan Wika. Tersangka membawa kabur harta milik korban berupa motor Vario W 3680 WU dan Handphone merek Oppo, Agustus 2019.

3.Tersangka melakukan pencurian dan penipuan mengaku anggota TNI AL terhadap mahasiswi UH di wilayah Songgoriti, Kota Batu, pada bulan Oktober 2019.

Hasil kejahatan satu Laptop Toshiba warna abu-abu, surat-surat mahasiswa, KTP, ATM indomaret, Kartu Visa dan uang Rp.200 ribu,

4. Sekitar bulan November 2019 tersangka menipu dan melakukan pencurian terhadap korban IS di wilayah Kenjeran Surabaya. Hasil kejahatan Handphone merek Oppo.

5. Sekitar bulan Februari 2019 tersangka melakukan pencurian dan Penipuan dengan mengaku anggota TNI AL terhadap korban TS seroang dosen di PTS Surabaya di wilayah Pacet dengan kejahatan masih dalam proses penyidikan.

Menjalin Hubungan dengan Korban

Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Dewa Putu Prima menjelaskan tersangka Kusnan Ghoibi menjadi TNI gadungan meminta nomor Whatsapp untuk berkomunikasi intens dengan korbannya.

Tersangka mengajak korban melakukan hubungan badan dengan korban dan meninggalnya setelah menguras harta bendanya

"Tersangka rata-rata menjalin hubungan dengan para korban selama 1,5 bulan," ujarnya di Mapolres Mojokerto, Selasa (18/2/2020).

Ia mengatakan tersangka mengaku bujang saat berkenalan dengan kelima korbannya.

Padahal, TNI gadungan ini berstatus sebagai duda satu anak.

"Dua korban melapor secara resmi untuk kasus penipuan dan pencurian yang dilakukan TNI gadungan," ungkapnya.

Ditambahkannya, kejahatan pencuriaan dan penipuan TNI gadungan ini mencapai puluhan juta rupiah.

"Kami masih mencari baran bukti motor korban TS yang dibawa kabur oleh tersangka," ucap Dewi

Dijanjikan Nikah

Para janda muda itu mau disetubuhi pelaku di kamar hotel dengan janji akan dinikahi.

Setelah puas berhubungan dengan korbannya, Kusnan pun pergi.

Tak pergi begitu saja dengan tangan kosong, ia juga membawa sejumlah barang berharga milik korban.

Mulanya, tersangka bersama korban TS bertemu di Villa Jati, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Minggu (2/2/2020).

TNI gadungan ini membujuk korban untuk berhubungan badan dengan janji akan dijadikan istri.

Tersangka memanfaatkan kelengahan korban TS, lalu mengambil handphone, uang tunai Rp 400 ribu dan sepeda motor Honda Beat warna merah milik korban.

Tipu muslihat TNI gadungan ini akhirnya terbongkar setelah korban TS melaporkannya ke Polres Mojokerto.

Kapolres Mojokerto, AKBP Feby DP Hutagalung menjelaskan pihaknya menindaklanjuti adanya laporan dari korban TS terkait tindak pencurian dan penipuan yang dilakukan oleh TNI gadungan.

Polisi menangkap tersangka di sebuah rumah kos Desa Bringkang, Kecamatan Mengganti, Kabupaten Gresik, Rabu (12/2).

"Tersangka KB berpura-pura menjad TNI Angkatan Laut gadungan untuk melakukan tindakan pencurian dan penipuan," ujarnya di Mapolres Mojokerto, Senin (17/2/2020) mengutip Surya.co.id (Tribun-Network).

Kapolres menuturkan, tersangka membuat akun palsu Instagram bernama Alikhusnanaldin, lalu memajang foto mengenakan baju TNI AL.

Tersangka berkenalan dengan korban TS melalui media sosial Instagram.

Setelah berkomunikasi intensif tersangka mengajak bertemu korban lalu melancarkan aksi kejahatannya.

"Korban dirayu tersangka akan dijadikan istri kemudian melakukan hubungan layaknya suami istri, ada korban dosen di salah satu universitas di Surabaya," ungkap Kapolres.

Masih kata AKBP Feby DP Hutagalung, tersangka juga memanfaatkan media sosial Tantan (aplikasi pencarian jodoh) untuk menjerat korban lainnya.

Setelah saling bertukar nomor telepon tersangka menjalin hubungan dengan korban rata-rata dengan tujuan yang sama untuk mencari jodoh.

Tersangka TNI gadungan ini tidak menyebutkan pangkatnya namun mengaku sebagai anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska).

"Jadi sudah ada empat wanita yang menjadi korban tersangka dengan modus menjadi TNI Gadungan," jelasnya.

Tersangka Kusnan Ghoibi mengaku membeli satu set atribut TNI AL meliputi jaket, sepatu bekas dan seragam loreng baru di Pasar Turi Kota Surabaya berharga Rp 700 ribu.

Duda anak satu ini mengakui sudah menipu empat wanita yang semuanya berstatus janda.

"Ya mereka (korban) saya ajak menikah mau saja begitu," ujarnya. (*)
 

 

 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]