Berikut Adab dan Cara Berhubungan Intim dalam Islam, Yuk Lihat


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Di dalam Islam , berhubungan intim atau berhubungan badan antara suami istri tak hanya dipandang sebagai pemenuhan kebutuhan rohaniyah. Lebih dari itu, Islam menilai,  berhubungan intim atau berhubungan badan adalah bagian dari ibadah.

Nah, dalam perspektif ibadah ,  cara berhubungan intim dalam islam tentunya mengikut panduan-panduan yang dianjurkan dalam agama.

Di antara panduan - panduan cara berhubungan intim dalam islam adalah sebagai berikut :

1. Berhubungan Intim Memakai Penutup
Seperti dijelaskan oleh Syaikh penadzam, bahwa sebagian adab senggama yaitu suami hendaknya menyuruh istrinya untuk melepas semua pakaiannya ada baiknya kalau suami yg melepaskan pakaian istrinya.

kemudian suami dan istrinya bersenggama dalam satu selimut , akan tetapi , bukan berarti senggama yg di lakukan itu tanpa penutup sama sekali.

Karena ada hadist menyatakan.

“ Apabila kalian melakukan senggama dengan istrinya , maka jangan telanjang seperti telanjangnya unta “

2. Mempercantik dan membersihkan Diri

cara berhubungan intim dalam islam juga dianjurkan untuk memperindah diri masing-masing dengan berhias, memakai wewangian, serta bersiwak.

Berdasarkan sebuah hadits dari Asma’ binti Yasid radhiyallaahu ‘anha ia menuturkan, “Aku merias Aisyah untuk Rasulullah shallallahu a’laihi wasallam.

Setelah selesai, aku pun memanggil Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Beliau pun duduk di sisi Aisyah.

Kemudian diberikan kepada beliau segelas susu. Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam meminum susu tersebut dan menyerahkannya pada Aisyah.

Aisyah menundukkan kepalanya karena malu.

Maka segeralah aku menyuruhnya untuk mengambil gelas tersebut dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” [HR Ahmad, sanad hadits ini dikuatkan oleh Al-Allamah Al-Muhadits Al-Albani dalam Adabul Zifaf].

Adapun disunnahkannya bersiwak, karena adab yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau selalu bersiwak setiap setiap hendak masuk rumah sebagaimana disebutkan oleh Aisyah radhiyallaahu ‘anha dalam Shahih Muslim.

Selain itu akan sangat baik pula jika disertai dengan mempercantik kamar pengantin sehingga menjadi sempurnalah sebab-sebab yang memunculkan kecintaan dan suasana romantis pada saat itu.

3. Meletakkan Tangan Ubun ubun Istri

Hendaknya suami meletakkan tangannya pada ubun-ubun istrinya seraya mendoakan kebaikan dengan doa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ajarkan

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikannya (istri) dan kebaikan tabiatnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan tabiatnya.”

[HR. Bukhari dari sahabat Abdullah bin Amr bin Al Ash radhiyallaahu 'anhu].

4. Salat Sunat 

Disunnahkan bagi keduanya untuk melakukan shalat dua rakaat bersama-sama.

Syaikh Al Albani dalam Adabuz Zifaf menyebutkan dua atsar yang salah satunya diriwayatkan oleh Abu Bakr Ibnu Abi Syaiban dalam Al-Mushannaf dari sahabat Abu Sa’id, bekat budak sahabat Abu

Usaid, beliau mengisahkan bahwa semasa masih menjadi budak ia pernah melangsungkan pernikahan.

Ia mengundang beberapa sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, diantaranya Abdullah bin Mas’ud, Abu Dzarr, dan Hudzaifah.

Abu Sa’id mengatakan, “Mereka pun membimbingku, mengatakan, ‘Apabila istrimu masuk menemuimu maka shalatlah dua rakaat. Mintalah perlindungan kepada Allah dan berlindunglah kepada-Nya

dari kejelekan istrimu. Setelah itu urusannya terserah engkau dan istrimu. “Dalam riwayat Atsar yang lain Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu mengatakan, perintahkan isrtimu shalat

di belakangmu.”

5. Jangan Terburu Buru

Apabila seorang suami ingin menggauli istrinya, janganlah ia terburu-buru sampai keadaan istrinya benar-benar siap, baik secara fisik, maupun secara psikis, yaitu istri sudah sepenuhnya menerima

keberadaan suami sebagai bagian dari dirinya, bukan orang lain.

Begitu pula ketika suami telah menyelesaikan hajatnya, jangan pula dirinya terburu-buru meninggalkan istrinya sampai terpenuhi hajat istrinya.

Artinya, seorang suami harus memperhatikan keadaan, perasaan, dan keinginan istri.

Kebahagian yang hendak ia raih, ia upayakan pula bisa dirasakan oleh istrinya.

6. Diharamkan Melalui Dubur dan Saat Haid

Ingat, diharamkan berhubungan badan atau berhubungan intim melalui dubur.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Barang siapa yang menggauli istrinya ketika sedang haid atau melalui duburnya, maka ia telah kufur dengan apa yang diturunkan kepada

Muhammad.” [HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan yang lainnya, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud].

Kata ‘kufur’ dalam hadits ini menunjukkan betapa besarnya dosa orang yang melakukan hal ini.

Meskipun, kata para ulama, ‘kufur’ yang dimaksud dalam hadits ini adalah kufur kecil yang belum mengeluarkan pelakunya dari Islam.

Selain itu, juga diharamkan berhubungan badan atau berhubungan intim  dengan Isteri Ketika Haidh.  Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 222 yang artinya

“Hendaklah kalian menjauhkan diri (kalian) dari wanita di waktu haidh,”

7. Tidak Boleh menyebarkan Rahasia Ranjang

Tidak boleh menyebarkan rahasia ranjang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya diantara manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah laki-laki yang mendatangi istrinya

dan istrinya memberikan kepuasan kepadanya, kemudian ia menyebarkan rahasianya.” [HR. Muslim dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri radhiyallaahu 'anhu]

Kesempurnaan syariat Islam ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Allah terhadap hamba-Nya melebihi perhatian hamba terhadap dirinya sendiri. Oleh karenanya, hendaklah setiap hamba

tetap berada di atas fitrah tersebut di atas agama allah agar dirinya selalu berada di atas jalan yang lurus, “(Tetaplah di atas fitrah) yang Allahtelah menciptakan manusia menurut fitrah itu.” [QS. Ar Rum: 30]. 

Nah, dengan rincian cara berhubungan intim dalam islam tersebut, hendaknya kita bisa menjadikan berhubungan badan dan berhubungan intim mengikuti tuntunan agama.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]