Dana Abadi Pendidikan Disunat buat Corona, Kenapa Dana Infrastruktur Tak Disentuh?


Loading...

MEDIALOKAL.CO – Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp Rp405 triliun untuk penanggulangan virus Corona atau Covid-19.

Dana itu bersumber dari Sisa Anggaran Lebih (SAL), relokasi dana abadi pendidikan serta relokasi dana penyertaan modal negara (PMN).

Anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Rachland Nashidik menyoroti langkah pemerintah yang menyunat dana abadi pendidikan untuk Corona.

Melalui akun Twitternya, Wakil Sekjen Partai Demokrat itu menyayangkan dana abadi pendidikan dipangkas, tapi anggaran proyek infrastruktur tak disentuh.

Loading...

“Menteri Keuangan mengakui, salah satu sumber realokasi adalah dana abadi pendidikan. Saya cek di Perppu memang benar. Ini memang situasi darurat. Tapi kenapa anggaran infrastruktur tak disentuh, malah dana abadi pendidikan mau disunat?,” kata Rachland.

Hal serupa dikatakan Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon. Ia meminta Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menjawab pertanyaan Rachland Nashidik.

“Benar sekali pertanyaan ini. Silahkan dijawab pak @jokowi dan @KemenkeuRI. Bagi kami silahkan saja gunakan uang Negara ini sebanyak mungkin nangani Corona. Bahkan jika perlu lebih dr 405 T. Tapi jgn malah uang beton, tembok dll tak disentuh demi sebuah ambisi, yg lain dipangkasi,” kata Jansen.

Sebelumnya, Sri Mulyani mengungkap sumber anggaran penanganan virus corona dan dampak sosial dan ekonomi dalam APBN 2020 sebesar Rp405 triliun.

Menurut Sri Mulyani, salah satunya bersumber dari Sisa Anggaran Lebih (SAL). SAL merupakan akumulasi dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) atau Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran (SIKPA).

“Kami banyak alternatif. Bisa menggunakan sisa anggaran lebih kalau tidak salah jumlahnya ada Rp160 triliun,” terang kata Sri Mulyani, dalam video conference Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Rabu (1/4).

Sumber alternatif lainnya dari dana abadi. Namun, ia tak menyebut secara rinci total dana yang akan digunakan.

“Ada dana abadi yang selama ini dikumpulkan dan selama ini sudah diakumulasi,” katanya.

Ia melanjutkan pemerintah juga memiliki alternatif pendanaan lainnya, yaitu dana yang disimpan di badan layanan umum (BLU) dan dana yang sebelumnya dialokasikan untuk penyertaan modal negara (PMN).

“Dana PMN yang mungkin tahun ini tidak memiliki prioritas tinggi bisa digunakan,” tandas Sri Mulyani.*






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]