Menkes Terawan Sebaiknya Mundur Saja


Loading...

MEDIALOKAL.CO – Sejak wabah virus corona atau COVID-19, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dinilai kurang sigap dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

Hal itu sejalan dengan hasil survei yang digelar Institute for Development of Economics and Finance (Indef) tentang respons masyarakat terkait kinerja pemerintah menangani virus corona.

Survei diambil sejak kurun waktu Januari-Maret 2020 di media sosial Twitter.

Dari 135.000 orang pengguna Twitter, sebanyak 66,28 persen memperlihatkan respons negatif.

Loading...

Hanya 33,72 persen lainnya yang merespon positif kinerja Menkes Terwan.

Baik Menkes Terawan maupun Presiden Jokowi dinilai kerap menunjukkan komunikasi yang buruk pada penanganan COVID-19.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin pun mengamini hal tersebut.

Komunikasi yang kurang baik antara Terawan dan Jokowi makin kentara di tengah pendemi virus asal Kota Wuhan itu.

Ujang Komarudin mengatakan, di negara-negara lain jika seorang menteri menunjukkan kinerja yang kurang baik maka mengundurkan diri.

Karena itu, dia berharap hal serupa berlaku di Indonesia.

“Jika tak bisa nangani Corona, harusnya Menkes (Terawan) mundur. Seperti di negara-negara lain,” ujarnya kepada RMOL, Senin (6/4/2020).

Akan tetapi, Ujang menyatakan bahwa budaya itu tak pernah berlaku di Indonesia.

“Namun persoalannya di Indonesia ini tak ada budaya mundur. Tak ada budaya malu,” sambungnya.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini menyayangkan jika menteri dengan presiden komunikasinya buruk.

Sebab, hal itu bisa berdampak fatal terhadap warga negaranya.

“Jika komunikasinya tidak baik antara presiden dan menterinya. Lalu masyarakat akan berharap ke siapa?” pungkasnya.

Sementara, jumlah penderita positif COVID-19 di Indonesia belum menunjukkan penurunan sejak kali pertama ditemukan pada awal Meret lalu.

Per Senin 6 April 2020, penambahan pasien positif bertambah 218 orang penderita baru.

Demikian disampaikanJurubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Senin (6/4).

“Kita dapatkan penambahan kasus baru konfirmasi Covid-19 dari pemeriksaan dengan menggunakan metode PCR, bukan pemeriksaan rapid test sebanyak 218 kasus baru,” ucap Yurianto.

Dengan demikian, jumlah kasus terjangkit di tanah air menjadi total 2.491 kasus.

Untuk menekan angka positif yang semakin banyak, Yurianto meminta masyarakat taat melaksanakan imbauan pemerintah, khususnya mengenai pembatasan kegiatan sosial.

Kita bersama-sama meyakini, bahwa kita bisa melalui masa-masa sulit ini,” tuturnya.

 

“Karena kita bersedia dengan tulus dan ikhlas untu melindungi diri sendiri, melindungi keluarga kita,” pungkas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan ini.*

 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]