Tidak Ada Pilihan Lain, Jokowi Harus Pecat Andi Taufan, Jika Tidak Fatal Akibatnya


Loading...

MEDIALOKAL.CO – Kelakuan Staf Khusus Presiden Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra terus menuai kecaman.

Hal itu terkait dengan surat yang dikirimkan kepada para camat agar memfasilitasi perusahaan miliknya dalam penanganan Covid-19 di sejumlah daerah.

Yang cukup disesalkan adalah, Andi Taufan malah menggunakan kop surat Sekretariat Negara.

Banyak yang menganggap bahwa yang dilakukan bos PT Amartha Mikro Fintek itu jelas-jelas telah mencoreng wajah pemerintahan Jokowi.

Loading...

Karena itu, desakan agar Andi Taufan angkat kaki dari istana pun terus mengalir.

Bahkan, tak sedikit pula pihak yang mendesak Presiden Jokowi memecat milenial itu.

Salah satunya datang dari pengamat politik dari Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API), Maksimus Ramses Lalongkoe.

“Saya kira tidak ada pilihan lain, selain Presiden Jokowi segera memecat Andi Taufan Garuda Putra dari posisinya sebagai Stafsus Kepresidenan,” ujarnya, Rabu (15/4/2020).

Pemecatan terhadap Andi Taufan itu sendiri, jelas Ramses, tidak lain demi citra publik dalam memandang istana.

“Agar tidak menimbulkan dugaan-dugaan negatif terhadap lingkaran istana,” jelasnya.

Sementara, Komisioner Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Laode Ida menyebut ada beberapa kesalahan fatal yang dilakukan Andi Taufan.

Kesalahan pertama, menggunakan kop Sekretariat Kabinet.

“Ini menjadi preseden buruk dan bagian dari ketelodoran atau indikasi maladministrasi tersendiri,” ujarnya.

Kesalahan kedua, merupakan ekspresi dari keinginan oknum-oknum tertentu yang berada di lingkar dalam istana.

Untuk memanfaatkan pengaruh jabatan dan atau kesan kedekatan dengan orang nomor satu di negeri ini.

Hal itu bertolak belakang dengan mekanisme birokrasi yang seharusnya sudah melangkah jauh ke arah profesionalisme.

“Di mana setiap penanganan proyek ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dan semuanya melalui lelang terbuka,” terangnya.

Di sisi lain, pengamat politik Boni Hargens menilai, kelakuan Andi Taufan itu jelas-jelas telah mencoreng wajah pemerintahan Jokowi.

“Saya kira ini tidak mudah. Situasi yang kacau di internal istana akan menambah runyam keadaan,” kata Boni Hargens.

Karena itu, Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini menyarankan Presiden Jokowi segera bertindak tegas.

Sebab, muncul penilaian publik bahwa orang-orang dekat Jokowi memanfaatkan situasi dan mengambil keuntungan pribadi.

Terlebih, hal itu dilakukan di tengah wabah corona dimana pemerintah tengah berupaya keras menanggulanginya.

“Saya kira perlu ada tindakan tegas terhadap bentuk perilaku menyimpang macam itu,” tegasnya.

Boni juga menilai bahwa apa yang dilakukan Andi Taufan itu bukan hal yang sepele.

Karena, lanjut dia, hal itu berkaitan dengan etika jabatan.

Dan di satu sisi lain, trust masyarakat terhadap pemerintah,” tekan dia.

Boni menilai, kinerja Presiden Jokowi sampai sejauh ini sudah sangat luar biasa.

Bahkan, ia menyatakan bahwa Jokowi mampu menghadapi serangan fitnah dan ancaman permaian politik dari para pecundang yang ingin mengail di air keruh.

“Kami melihat ada provokasi yang sistematis di media sosial untuk menyudutkan citra pemerintah, menyerang pribadi presiden,” ungkapnya.

“Tapi semua ini dihadapi presiden dengan tenang,” katanya.*


sumber :
https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2020/04/16/tidak-ada-pilihan-lain-jokowi-harus-pecat-andi-taufan-jika-tidak-fatal-akibatnya/3/






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]