Ini Tatacara, Niat dan Bacaan Sholat Tarawih, Anda Dianjurkan Sholat di Rumah pada Ramadhan 2020

(Tangkap Layar Youtube Yufid TV) tata cara Sholat Tarawih

Loading...

MEDIALOKAL.CO - Sholat Tarawih merupakan shalat malam yang dilakukan di bulan Ramadan.

Sholat Tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid, namun bukan berarti shalat tarawih tak bisa dilakukan sendirian atau munfarid.

Pada bulan Ramadhan 2020 , Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga Grand Mufti Arab Saudi mengimbau agar umat Islam menunaikan ibadah Sholat Tarawih di rumah saja.

Hal itu seiring dengan makin mewabahnya Virus Corona di berbagai belahan dunia.

Loading...

Nah, sebelum melaksanakan Sholat Tarawih di rumah, Anda harus paham dulu tatacara, niat, doa dan bacaan pada Sholat Tarawih .

Niat Sholat Tarawih bagi Imam

Usholli Sunnat-Tarawihi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Imaman Lillahi Ta’ala

Artinya: “Aku niat Shalat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat menjadi imam karena Allah Ta’ala”

Niat Sholat Tarawih bagi Makmum

“Usholli Sunnatat Tarawihi Rok’ataini Mustaqbilal Qilblati Ma’muman Lillahi Ta’ala”

Artinya: “Aku niat shalat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”

Niat Sholat Tarawih Sendirian

Usholli Sunnatat Tarawihi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala

Artinya: “Aku niat shalat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala

Niat Sholat Witir 1 Rakaat

Usholli sunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati (imaaman/makmuuman) lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat Sholat Witir satu rakaat menghadap kiblat (jadi imam/makmum) karena Allah Ta’ala”

Niat Sholat Witir 2 Rakaat

Usholli sunnatal witri rak’ataini mustaqbilal qiblati (imaaman/makmuuman) lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat shalat Witir dua rakaat menghadap kiblat (jadi imam/makmum) karena Allah Ta’ala”

Tata Cara Sholat Tarawih

Dikerjakan setelah Sholat Isya dengan bacaan dan gerakan yang sama dengan shalat yang lain, akan tetapi ada perbedaan pada niatnya.

Ada yang mengerjakan 23 rakaat, 3 rakaat witir atau 11 rakaat, 1 rakaat Sholat Witir .

Sholat Tarawih ini boleh dikerjakan dengan 2 macam cara, yaitu:

a. Setiap 2 rakaat salam.

b. Setiap 4 rakaat salam (tanpa tasyahud awal)

Akan tetapi yang paling baik adalah setiap 2 rakaat salam, karena dalam hadits Rasulullah SAW menyatakan bahwa shalat malam itu sebaiknya dikerjakan 2 rakaat 2 rakaat.

Setelah Sholat Tarawih selesai dilanjutkan dengan dengan mengerjakan Sholat witir 3 rakaat. Sholat sunat witir ini boleh dikerjakan 3 rakaat salam (3 rakaat sekaligus, tanpa tasyahud awal) , atau pertama dikerjakan 2 rakaat, kemudian 1 rakaat.

Cara pelaksanaan Sholat tarawih sama dengan cara pelaksanaan Sholat fardhu, baik gerakan maupun bacaannya. Perbedaan hanya pada niat.

Niat Sholat Tarawih

USHALII SUNNATAT TARAAWIIH RAK’ATAINI MA’MUUMAN LILLAHI TA’AALAA.

Terjemahannya: “Aku (niat) shalat sunat tarawih 2 rakaat mengikuti imam, karena Allah Ta’ala.”

Jika shalat sendiri, maka kata MA’MUUMAN (mengikut imam) dihilangkan. Sedangkan juka menjadi imam, maka kata MA’MUUMAN diganti dengan IMAAMAN (menjadi imam).

Di samping itu, dalam shalat tarawih surat yang dibaca setelah Al-Fatihah sebaiknya adalah:

a. Malam tanggal 1 sampai pertengahan Ramadhan:

Setap rakaat pertama dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu: At- Takaatsur, Al-‘Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-‘Kautsar,. Al-Kaafiruun, An-Nashr dan Al-Lahab. Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca surat Al-Ikhlash.

b. Malam pertengahan sampai akhir Ramadhan:

Setiap rakaat pertama dibaca surat Al-Qadr.

Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu: At-Takaatsur, Al-Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar, Al-Kaafiruun, An-Nashr dan Al-Lahab.

Jika tidak mampu membaca surat-surat tersebut di atas, maka bacalah surat-surat yang telah dikuasai, karena pada dasarnya dalam membaca surat ini tidak ada aturan khusus.

Jadi boleh saja membaca surat apa saja yang dikehendaki. Sedangkan bagi makmum tak perlu membaca surat-surat tersebut, sama seperti shalat berjamaah lainnya.

Khusus pada malam pertengahan sampai akhir Ramadhan, disunatkan membaca doa kunut.

Doa kunut tersebut dibaca pada rakaat terakhir shalat witir, setelah i’tidal (sebelum sujud). Dalam shalat tarawih, khusus jika dilakukan secara berjamaah, sebaiknya ditunjuk seseorang yang bertugas mamandu pembacaan shalawat yang mengiringi shalat tarawih.

Orang yang bertugas memandu pembacaan shalawat ini di sebut bilal.

Berikut tuntunan pelaksanaan Sholat sunnah tarawih seperti dilansir PanduanShalat.com:

1) Sebelum shalat dimulai bilal mengucapkan:

SHALAATAT TARAAWIIH AAJARAKUMULLAH.

Terjemahannya: “Mari kita laksanakan shalat tarawih, semoga Allah memberikan ganjaran kepada kamu semua”.

Jamaah menjawab:

LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAHI SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WA SALLAMA.

Terjemahannya: “Tak ada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, semoga rahmat Allah dan kesejahteraan terlimp[ah kepadanya.”

Bilal mengucapkan lagi:

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMADIW WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD.

Terjemahannya: ”Wahai Allah ! Berilah Rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.”

Jamaah menjawab:

ALLAAHUMMA SHALLI WA SALLIM ‘ALAIHI.

Artinya : “Wahai Allah ! Berilah rahmat dan kesejahteraan kepadanya.”

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat pertama.

2) Bila mengucapkan:

FADHLAN MINALLAAHI WA NI’MAH.

Terjemahannya: “Kemurahan dan kenikmatan dari Allah.”

Jamaah menjawab:

WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI’AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.

Terjemahannya: "Egitu pula ampunan dan rahmat. Wahai Yang Maha Menerima taubat, Wahai Yang Maha Luas ampunan-Nya, Wahai Yang Paling Penyayang di antara para penyayang.”

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat kedua.

3) Bilal mengucapkan:

ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMADIW WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD.

Jamaah menjawab:

ALLAHUMMA SHALLI WA SALLIM ‘ALAIH.

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat ketiga.

4) Bilal mengucapkan :

FADHLAM MINALLAAHI WA NI’MAH.

WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI’AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat keempat.

5) Bilal mengucapkan :

AL – KHALIFATUL UULA AMIIRUL MU’MINIINA SAYYIDUNAA ABUU BAKRINISH SHIDDIIQ.

“Khalifah Pertama Amirulmu’minin Penghulu Kita, Abu Bakar Shiddiq.”Jamaah menjawab:

RADHIYALLAAHU ‘ANH.

“Semoga Allah meridhainya.”

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat kelima.

6) Bilal mengucapkan:

FADHLAM MINALLAAHI WA NI’MAH.

WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI’AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat keenam

7) Bilal mengucapkan:

AL – KHALIIFATUTS TSAANIYAH AMIIRUL MU’MINIINA SAYYIDUNAA ‘UMARUBNUL KHATHTHAAB.

Artinya: “Khalifah kedua Amirulmu’minin Penghulu kita, Umar bin Khatab.”

Jamaah menjawab :

RADHIYALLAAHU ‘ANH.

“Semoga Allah meridhainya.”

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat yang ketujuh.

8) Bilal mengucapkan:

FADHLAM MINALLAAHI WA NI’MAH.

Jamaah menjawab:

WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI’AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat kedelapan.

9) Bilal mengucapkan:

AL-KHALIIFATUTS TSAALITSAH AMIIRUL MU’MINIINA SAYYIDINAA ‘UTMAANUBNU ‘AFFAAN.

“Khalifah ketiga Amirulmu’minin Penghulu kita, Usman bin Affan.”

Jamaah menjawab:

RADHIYALLAAHU ‘ANH.

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat kesembilan.

Bilal mengucapkan:

AL-KHALIIFATUR RAABI’AH AMIIRUL MU’MINIINA SAYYIDINAA ‘ALIYYUBNU ABII THAALIB.

“Khaliffah ke-4 Amirulmu’minin Penghulu Kita, Ali Bin Abi Thalib.”

Jamaah menjawab:

RADHIYALLAAHU ‘ANH.

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat kesepuluh. Setelah selesai shalat tarawih 20 rakaat, dilanjutkan dengan membaca doa berikut ini :

Sholat tarawih ditutup dengan doa kamilin:

Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta lawâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa ilal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Terjemahannya, “Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat , yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih."

"Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.

"Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

Dengan memahami tatacara, niat dan doa pada Sholat Tarawih dan Sholat Witir tersebut, Anda diharapkan bisa menjalankan ibadah ini di rumah selama Ramadhan 2020  .

 

Sumber : Tribunpekanbaru.com 

 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]