Keluarkan Harimau dari Kebun Sawit di Inhil, BBKSDA Datangkan Pawang dari Aceh

Foto : Ilustrasi (Internet)

Loading...

PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mendatangkan pawang harimau dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, sebagai upaya menyelamatkan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrea) diareal perkebunan sawit Kabupaten Indragiri Hilir.

"Segala upaya kita lakukan untuk penyelamatan manusia dan satwa itu sendiri," kata Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati di Pekanbaru, Selasa.

Dian menjelaskan pawang harimau bernama Sarwani tersebut telah berada di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir. Di lokasi itu, dua ekor harimau Sumatera Betina yang diperkirakan berusia 4-5 tahun berkeliaran.

BBKSDA Riau memberi nama kedua harimau yang diduga berasal dari SM Kerumutan tersebut dengan Boni dan Bonita.

Loading...

Hingga hari ini, Dian mengatakan telah memasuki hari ke 42 harimau tersebut berada di areal perkebunan sawit milik PT Tabung Haji Indo Plantantion.

Di lokasi itu pula, seorang karyawan perusahaan bernama Jumiati meninggal dengan kondisi mengenaskan awal Januari 2018 lalu. Wanita 33 tahun itu meninggal diterkam salah satu harimau, yang diduga dilakukan oleh Bonita saat bekerja di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State.

Dian menjelaskan, sejauh ini tim penyelamat Harimau telah melakukan beragam upaya guna menangkap kedua kucing belang tersebut. Termasuk diantaranya memasang enam unit perangkap berisi kambing jantan dan babi hutan.

Selain itu, tim yang terdiri dari BBKSDA Riau, Polres Inhil serta lembaga pegiat satwa dilindungi turut melacak raja rimba itu dengan memasang delapan kamera pengintai.

 "Dari segi teknik sudah kita lakukan. Intinya kita berpedoman ada Peraturan dalam mengatasi konflik satwa dan manusia. Dan kita datangkan Pak Sarwani. Informasinya beliau biasa pawang harimau," jelasnya.

Melengkapi Dian, Ketua tim penyelamat Harimau, Mulyo Hutomo mengatakan harimau tersebut diduga kuat mengalami perubahan perilaku.

"Dari apa yang kita temukan, dia mengalami 'in-habituasi'. Perilakunya berubah, dari awalnya menghindari manusia, sekarang justru mendekati manusia," ujarnya.  
    
Perubahan perilaku itu ditunjukkan saat harimau terus terlihat di sekitar perkebunan. Bahkan, satwa dilindungi itu terlihat tidak "sungkan" saat berhadapan dengan sekelompok orang. Itu ditunjukkan dengan rekaman vidio yang diterima Antara.(*)

 

 

Sumber : Antarariau.com






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]