Menjelang Idul Fitri 2020, Ada Asteroid Besar Kembali Dekati Bumi, Berbahayakah? ini Faktanya

Ilustrasi asteroid

Loading...

Medialokal.co - Menjelang hari raya Idul Fitri tepatnya Jumat (22/5/2020), sebuah asteroid besar berukuran 650-1.500 meter terpantau meluncur mendekati Bumi.

Hal itu dibenarkan oleh Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Emmanuel Sungging Mumpuni.

NASA pun mengungkap tingkat bahaya yang akan ditimbulkan asteroid tersebut.

Sebelumnya, masyarakat juga sempat dihebohkan dengan asteroid berukuran besar sekitar 300 meter mendekati Bumi pada 17 Ramadhan 2020/1441 H atau Minggu 10 Mei 2020.

Loading...

Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Kompas dalam artikel 'Sebuah Asteroid Terpantau Mendekati Bumi Jelang Lebaran, Ini Penjelasan Lapan'

1. Diperkirakan melintas Jumat (22/5/2020) pagi

Dikutip dari laman Pusainsa, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melaporkan bahwa asteroid dengan nama 1997 BQ atau 13679 akan mendekat ke Bumi pada 21 Mei 2020 pukul 21.44 UTC.

Apabila dikonversi ke waktu Indonesia, asteroid itu akan mendekat pada 22 Mei 2020 pukul 04.44 WIB, bertepatan dengan 28 Ramadhan 1441 H pada jarak 6,16 juta kilometer.

Asteroid yang dikategorikan sebagai asteroid Apollo ini memiliki kecepatan relatif 11,68 kilometer per detik ketika mendekati Bumi.

Asteroid Apollo merupakan asteroid dengan sumbu setengah panjang lebih besar dari orbit Bumi, tetapi jarak perhelionnya lebih kecil dari aphelion Bumi.

Asteroid 1997 BQ memiliki sumbu setengah panjang sebesar 261 juta kilometer dengan kelonjongan orbit sebesar 0,479.

2. Apakah berbahaya?

NASA menyebut, asteroid ini tergolong ke dalam kelompok Potentially Hazardous Asteroid (PHA) atau memiliki potensi bahaya dengan kelas spektral S (siliceous) yang didominasi kandungan kimia silika berbatu.

Kelompok asteroid ini bisa menjadi bahaya dan mengancam penduduk Bumi apabila berada di jarak sangat dekat.

Dikatakan menyimpan potensi bahaya karena asteroid ini memiliki jarak perpotongan orbit minimun (MOID) yang lebh kecil dari 7,5 juta kilometer, dan magnitudo absolut lebih kecil dari +22.

Dikutip dari web Pusat Sains Lapan, asteroid ini disebutkan 10 kali lebih terang dibandingkan dengan Asteroid 2009 XO yang bermagnitudo +20,5.

Orbit asteroid 1997 BQ memiliki jarak perpotongan orbit minimum (minimum orbit intersection distance, MOID) sebesar 0,035826 SA atau 5,36 kilometer terhadap orbit Bumi.

"Karena nilai MOID lebih kecil dari 0,05 SA atau 7,5 juta kilometer, dan juga magnitudo absolutnya lebih kecil daripada +22, sehingga objek ini dapat dikategorikan sebagai objek berpotensi bahaya (Potentially Hazardous Object, PHO)," tulis keterangan Lapan.

Mengutip Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, tarikan gravitasi planet dapat mengubah lintansan orbit sebuah asteroid, baik asteroid sesatan (stray asteroid) maupun pecahan dari tabrakan asteroid sebelumnya yang diyakini telah menabrak Bumi di masa silam.

Sedangkan jatuhnya asteroid seperti yang akan terjadi esok lusaa, disebut Planetary Defense Coordination Office NASA, sebagai proses alami yang terjadi terus menerus.

Bahkan, setiap harinya material seberat 80 hingga 100 ton asteroid jatuh ke Bumi dari luar angkasa dalam bentuk debu dan meteorit kecil.

3. Kejadian sebelumnya, asteroid dekati bumi pada 17 Ramadhan

Pada 17 Ramadhan 2020/1441 H atau Minggu 10 Mei 2020, asteroid berukuran besar sekitar 300 meter mendekati Bumi.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN memastikan asteroid itu tidak membahayakan bumi karena jaraknya sangat jauh.

Sementara itu NASA menyebut asteroid itu hanya memiliki potensi bahaya namun saat ini aman bagi Bumi.

Sebelumnya di Indonesia viral video meteor jatuh di wilayah Surabaya yang ternyata hoaks.

Berbagai peristiwa terkait benda antariksa menjadi perhatian netizen Tanah Air dalam beberapa hari terakhir.

Itu setelah muncul isu terjadi Dukhan pada hari Jumat 15 Ramadhan 2020/1441 H yang ternyata tidak terbukti.

Dukhan dalam bahasa Arab artinya adalah kabut atau asap tebal yang diyakini sebagai tanda-tanda kimat sudah dekat.

Seperti dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, sebuah asteroid berukuran besar akan kembali mendekati bumi pada Minggu (10/5/2020) malam.

Adapun asteroid tersebut bernama 2008 TZ3 dan termasuk golongan Apollo.

Melansir laman Swinburne Astronomy Online milik Swinburne University, asteroid Apollo adalah asteroid dekat bumi atau Near Earth Asteroids (NEAs) dengan jarak perihelion kurang dari 1,017 AU dengan sumbu semi-mayor lebih besar dari 1 AU.

Dimana 1 AU setara dengan jarak Bumi dan Matahari.

Mengonfirmasi informasi tersebut, Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional  atau LAPAN Emanuel Sungging membenarkan keberadaan asteroid tersebut.

Ia menyebut, masyarakat tidak perlu khawatir karena jarak dari asteroid ini realtif aman.

"Jarak asteroid ini masih tergolong aman," tutur Sungging saat dihubungi Kompas.com (jaringan Surya.co.id), Minggu (10/5/2020) siang.

Menurut Sungging, diperkirakan jarak asteroid ini mencapai 7 kali jarak Bumi dan Bulan.

Ukuran dari asteroid 2008 TZ3 ini juga cukup besar, yaitu sekitar 300 meter.

Dengan jarak dan ukuran yang cukup besar, menurut Sungging, pengamatan dari asteroid yang akan melintas malam nanti harus menggunakan teleskop.

"Sebaiknya di observatorium yang melakukan pengamatan," ujar dia.

Sebelum asteroid 2008 TZ3 yang akan melintas pada malam nanti, beberapa asteroid juga telah melewati Bumi.

Pada Februari lalu, ateroid 163373/2002 PZ39 juga telah melewati Bumi.

Kemudian, pada awal tahun 2020, asteroid 2019 UO juga telah melewati bumi.

Asteroid YT3 juga tercatat melewati bumi pada Desember 2019 dengan diamter 25 meter.

Asteroid-asteroid tersebut umumnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan harus menggunakan teleskop besar.

Ini bukan kemunculan pertama dari asteroid 2008 TZ3.

Asteroid ini pertama kali dideteksi pada 7 Oktober 2008.

Menurut proyeksi lintasannya, asteroid ini mengikuti orbit luas dalam tata surya dan melampau orbit Mars.

Saat mengelilingi Matahari, lintasannya terkadang bersinggungan dengan orbit Bumi.

Oleh karena itu, asteroid ini diklasifikasikan sebagai asteroid Apollo.

Dengan ukuran yang besar dan persimpangannya dengan orbit Bumi, asteroid 2008 TZ3 disebut memiliki potensi bahaya.

"Secara spesifik, semua asteroid dengan jarak persimpangan orbit minimum 0,05 satuan stronomi (AU), atau kurang, dan magnitudo absolut 22,0 atau kurang, dianggap sebagai asteroid yang memiliki potensi bahaya," tulis NASA sebagaimana dikutip International Business Time, 8 Mei 2020.

Namun demikian, Pusat Studi Objek di Dekat Bumi NASA (CNEOS) menyebut bahwa 2008 TZ3 ini tidak berada dalam posisi yang membahayakan atau menabrak Bumi saat melintas nanti malam.

Setelah nanti malam, asteroid melintas dekat bumi diperkirakan akan kembali terjadi pada 15 Mei 2022.

Namun, asteroid ini akan berada pada jarak yang lebih jauh.

Menurut NASA, asteroid tersebut akan melintasi Bumi dari jarak 0,03838 AU atau sekitar 3,6 juta mil. (*)

Sumber: Surya.co.id






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]