Beri Diskon, Pertamina Turunkan Harga Pertalite

Harga Pertalite akan turun setelah Pertamina gelar program diskon. Foto: Pertalite dengan RON 90 di SPBU Coco, Abdul Muis, Jakarta, Selasa (22/7).

Loading...

MEDIALOKAL.CO - PT Pertamina (Persero) melakukan berbagai upaya untuk mendukung penggunaan BBM ramah lingkungan, salah satunya melalui pemberian diskon sehingga harga Pertalite turun sebesar Rp 1.200 per liter.

Pertamina berharap diskon ini bisa mendorong masyarakat berpindah ke BBM ramah lingkungan yang punya RON di atas 90, demikian dikatakan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati seperti dilansir dari Antara.

"Sebetulnya premium dan pertalite porsi konsumsinya yang paling besar. Kita perlu mendorong bagaimana konsumen yang mampu beralih ke BBM ramah lingkungan," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII di Jakarta, Senin (31/8/2020).

Nicke Widyawati menjelaskan dari seluruh dunia, hanya tujuh negara termasuk Indonesia yang masih menggunakan bahan bakar di bawah RON 90 atau tergolong BBM oktan rendah.

Loading...

Selain Indonesia, hanya tinggal enam negara lainnya yang masing menggunakan bahan bakar di bawah RON 90, yakni Kolombia, Mesir, Ukraina, Mongolia, Uzbekistan, dan Bangladesh. Indonesia masih menggunakan BBM jenis premium dengan RON 88.

Oleh karena itu, Pertamina berupaya mengurangi kadar emisi gas buang kendaraan bermotor dengan BBM yang lebih ramah lingkungan, melalui Program Langit Biru.

Melalui program ini, Pertamina memberikan diskon harga Pertalite sebesar Rp 1.200 per liter. Program ini telah berjalan mulai 5 Juli di Denpasar, Bali.

Ada pun besaran diskon akan berkurang secara gradual setiap dua bulan dan diperuntukkan kendaran motor roda 2, motor roda 3, angkot plat kuning dan taksi plat kuning.

"Program ini berjalan mulai awal Juli, nanti setiap dua bulan diskonnya akan kami kurangi. Sekarang sampai awal September diskonnya masih full, harga Pertalite Rp 7.640, sama dengan harga premium Rp 6.450," kata CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid.

Mas'ud menjelaskan bahwa selain di Denpasar, program ini akan diimplementasi di kota-kota besar di Jawa seperti Tangerang Selatan, Surabaya, Yogyakarta, Semarang dan Bandung.(*)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]