Jubir Satgas Covid-19 Riau Ingatkan Pemerintah Daerah Tekan Angka Kematian Akibat Covid-19


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi menegaskan, pemerintah daerah harus serius untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

Terutama di Kota Pekanbaru yang secara khusus mendapat sorotan dari Presiden Jokowi karena sebaran kasusnya yang terus meningkat.

Yovi menegaskan, ada tiga isu utama yang diinginkan pemerintah pusat terkait 12 kabupaten/kota yang menjadi perhatian kusus karena banyak penyebaran kasus Covid-19

"Pertama adalah menurunkan angka kasus baru, kedua meningkatkan angka kesembuhan, dan ketiga menurunkan angka kematian," ujarnya, Rabu (14/10/2020).

Loading...

Namun dari ketiga poin tersebut, yang paling panting adalah menurunkan angka kematian.

Hal ini menjadi prioritas utama, yang mana bukan hanya keinginan pemerintah pusat tetapi juga keinginan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama.

Apalagi hingga saat ini setidaknya sudah ada 230 pasien di Riau yang meninggal dunia akibat Covid-19.

"Kalau orang sakit kemudian sembuh, Insyaa Allah aman tapi kalau orang meninggal tidak mungkin hidup lagi dan poin utamanya ada disini yaitu menurunkan angka kematian," ujarnya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, ia mengatakan bahwa masyarakat harus berfikir kalau semua adalah positif Covid-19 yang merupakan orang tanpa gejala (OTG).

Sehingga dengan berfikir secara sederhana seperti itu maka semua orang akan lebih menjaga diri dan tetap menggunakan masker.


Selain itu, Indra Yovi juga mengungkapkan aturan terbaru dari Kementrian Kesehatan terkait uji swab kepada masyarakat.

Saat ini pasien yang dilakukan test swab hanya pasien yang bergejala saja. Sedangkan yang tidak bergejala cukup dilakukan isolasi mandiri.

"Jadi ada yang positif OTG dalam satu rumah maka tidak perlu semua anggota keluarga yang berada di dalam rumah diperiksa dan dites. Tetapi yang harus dilakukan adalah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar kembali mengingatkan pasien Positif Covid-19 yang tidak bergejala agar patuh menjalankan isolasi mandiri.

Jika rumahnya tidak layak, Gubri Syamsuar meminta pasien ini agar diisolasi ditempat yang disiapkan oleh pemerintah daerah, baik Pemprov Riau maupun Pemko Pekanbaru.

"Didalam permenkes pasien OTG ini cukup diisolasi mandir, bisa dirumah atau ditempat yang disiapkan pemerintah daerah. Kalau mampu dilakukan dirumah sendiri dan rumahnya layak, anaknya tidak ramai, kamarnya ada kamar mandi didalam, tidah bercampur dengan anak-anaknya, tidak ada persoalan. Nanti petugas Puskemas yang mengontrol," kata Gubri.

"Tapi kalau rumahnya tidak ada yang seperti itu sebaiknya mereka diisolasi ditempat yang disiapkan oleh pemerintah daerah. Bisa di Rusunawa yang disiapkan Pemko Pekanbaru atau di gedung balai diklat yang sudah kita siapkan. Semua dibantu oleh pemerintah daerah," imbuh Gubri.


Yang tidak kalah pentingnya, Gubri Syamsuar menginstruksikan kepada seluruh kepala Puskemas agar mencatat seluruh pasien OTG yang melakukan isolasi mandiri.

Data tersebut dibutuhkan untuk melihat sudah berapa lama pasien ini melakukan isolasi mandiri.

Sebab jika pasien ini sudah menjalani isolasi mandiri selama 14, maka secara otomatis pasien ini sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Meskipun saat hari ke 14 pasien ini menjalani isolasi madiri hasilnya swabnya masih positif.

"Jadi isolasi mandiri itu selama 14 hari, setelah itu pasien ini dinyatakan sembuh, tidak perlu diambil swabnya, kalau pun diambil swabnya dan ternyata masih positif, tapi sudah isolasi mandiri selama 14 hari, menurut menteri kesehatan dia tidak akan bisa menularkan ke orang lain," kata Gubri Syamsuar sambil mengingatkan kembali petugas dari dinas kesehatan dan petugas Puskemas agar mengecek pasien ini secara berkala dan mencatat sejak tanggal berapa pasien tersebut mulai menjalani isolasi mandiri.

"Dinas kesehatan dan Puskemas silahkan lakukan pendataan, mulai dari tanggal berapa pasien ini melakukan isolasi mandiri, kalau sudah lewat 14 hari, berarti mereka ini sudah dianggap sembuh," katanya.*


sumber :
https://spiritriau.com/Peristiwa/Jubir-Satgas-Covid-19-Riau-Ingatkan-Pemerintah-Daerah-Tekan-Angka-Kematian-Akibat-Covid-19---






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]