Said Syarifuddin Buka Secara Langsung Musyawarah Perdana LAMR Tempuling


Loading...

TEMPULING, Medialokal.co - Datuk Sri Amanah H Said Syarifuddin selaku Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menghadiri dan secara langsung membuka musyawarah perdana LAMR kecamatan Tempuling, Rabu (11/11/2020) lalu. 

Selain konsolidasi, musyawarah ini digelar untuk melakukan penyegaran kepengurusan LAMR ditingkat kecamatan semenjak dilantiknya pengurus baru yang menahkodai LAMR Inhil ke depannya. 

Kegiatan yang dilaksanakan bertempat di aula kantor Camat Tempuling kelurahan Sungai Salak itu dihadiri oleh para pengurus LAMR Inhil seperti Sekretaris Umum DPH LAMR Inhil Datuk Mahmudin, Datuk Muslim, dan Datuk Ramadan beserta rombongan. Selain itu, para pengurus LAMR kecamatan Tempuling, Forkopimcam, tokoh agama,  tokoh masyarakat, dan perwakilan pengurus LAMR dari 7 Desa 1 kelurahan di Tempuling hadir dalam musyawarah perdana itu. 

Dalam musyawarah perdana dengan menerapkan protokol kesehatan ini, Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) kecamatan Tempuling Datuk Helmy DS menyebutkan, salah satu tujuan dari musyawarah ini adalah penyegaran kepengurusan dari LAMR kecamatan yang notabene terakhir dilaksanakan 15 tahun yang lalu. 

Loading...

"Besar harapan dengan kepengurusan yang baru terbentuk, baik ditingkat kecamatan  maupun pucuk pimpinan LAMR kabupaten yang saat ini dinahkodai Datuk Sri Amanah H Said Syarifuddin optimis dapat memajukan Lembaga Adat ini, yang mana tujuan akhirnya adalah mengayomi masyarakat secara luas, khususnya juga berkontribusi membangun negeri yang berbudaya, bermarwah, dan bermartabat," tuturnya. 

 Sementara itu, Ketua LAMR kecamatan Tempuling terpilih, Datuk Baharuddin Isa mengatakan, pasca terpilihnya ia bersama pengurus baru akan segera melakukan konsolidasi internal bersama para tetua adat dalam rangka mendapat masukan menindaklanjuti arahan dari Ketua DPH LAMR Inhil Datuk Sri Amanah H Said Syarifuddin. 

"Salah satu arahannya yakni mengeksplorasi khasanah kekayaan budaya setempat yang nantinya diharapkan menjadi bahan kajian untuk khasanah kekayaan budaya melayu provinsi Riau," ungkapnya. 

Hal senada juga dikatakan Camat Tempuling Ridwan. Ia mengatakan bahwa sudah saatnya Riau maupun Inhil kembali kekhittohnya sebagai Negeri Melayu. 

"Pemahaman melayu dalam arti yang luas, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Hal ini tidak hanya simbolis, namun akan diimplementasikan dari segala aspek, baik religi, tata krama, sampai mendukung masuknya pembelajaran budaya melayu bermuatan lokal di sekolah-sekolah, sebagaimana yang sudah tertuang didalam MoU antara LAMR Riau dengan Gubernur Riau," terang Ridwan. 

Lalu, Ketua DPH LAMR Inhil Datuk Sri Amanah H Said Syarifuddin mengatakan, sebagai organisasi besar yang dibentuk melalui Perda Provinsi Riau, tentunya perlu disupport dengan kepengurusan yang kuat dan solid. 

"Pengalaman vakum selama beberapa tahun terakhir sudah cukup menjadi pembelajaran bagi LAMR sendiri. Jangan dimaknai kesukuan, karena lembaga ini sejatinya dibentuk dalam arti budaya secara luas, sebagai alat pemersatu semua suku yang bernaung di taman Riau, baik itu suku melayu, banjar, bugis, jawa, dan lain sebagainya dengan tujuan akhirnya yakni menjadi mitra strategis pemerintah untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan kedepan," papar Datuk Sri Amanah. 

Selain di kecamatan Tempuling, untuk bulan November tahun 2020 ini musyawarah LAMR kecamatan yang beragendakan pembentukkan dan penyegaran kepengurusan yang baru juga digelar dibeberapa kecamatan, yakni di Tembilahan Hulu, Batang Tuaka, dan Gaung Anak Serka. Untuk bulan Desember 2020, dijadwalkan di kecamatan Kemuning dan Keritang. 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]